Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Jokowi: Indonesia Seharusnya Produksi 8 Ton Sawit per Hektare/Tahun

Berdasarkan potensi yang dimiliki, Indonesia seharusnya dapat memproduksi sawit hingga 8 ton per hektare dalam setahun.
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kedua kiri) dan Bupati Kabupaten Musi Banyuasin Dodi Reza Alex (kiri) berbincang di tengah perkebunan sawit usai peluncuran penanaman perdana program peremajaan kebun kelapa sawit di Desa Panca Tunggal, Sungai Lilin, Kabupaten Musi banyuasin, Sumatra Selatan, Jumat (13/10)./ANTARA-Nova Wahyudi
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kedua kiri) dan Bupati Kabupaten Musi Banyuasin Dodi Reza Alex (kiri) berbincang di tengah perkebunan sawit usai peluncuran penanaman perdana program peremajaan kebun kelapa sawit di Desa Panca Tunggal, Sungai Lilin, Kabupaten Musi banyuasin, Sumatra Selatan, Jumat (13/10)./ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA--Berdasarkan potensi yang dimiliki, Indonesia seharusnya dapat memproduksi sawit hingga 8 ton per hektare dalam setahun.

Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo saat meresmikan Program Peremajaan Kebun Kelapa Sawit di Sumatra Selatan.

Kepala Negara mengatakan program peremajaan ini dilakukan mengingat produktivitas kelapa sawit di Indonesia yang masih tergolong rendah.

“Di Musi Banyuasin akan diremajakan 4.400 hektare kebun sawit yang sudah tua. Biayanya ditanggung pemerintah, bibitnya diberi, bibit untuk benih jagung, palawija juga diberi,” kata Presiden Jokowi seperti dikutip dalam siaran pers, Jumat (13/10/2017).

Selain itu, lanjutnya, lahan kebun kelapa sawit yang masuk dalam kawasan hutan akan dikeluarkan dari kawasan hutan. Bahkan, sertifikat untuk kebun kelapa sawit milik rakyat pun sudah disiapkan pemerintah.

Pemerintah juga akan melakukan peremajaan kebun kelapa sawit yang terfokus di setiap daerah di Tanah Air. Mulai dari Sumatra Selatan, dilanjutkan provinsi lain, yakni Sumatra Utara, Jambi, dan Riau.

Menurut Presiden, peremajaan tanaman kelapa sawit sangat penting dilakukan. Hal itu mengingat kondisi pertanaman kelapa sawit khususnya milik rakyat yang sudah tua dan rusak. Kondisi tersebut menjadi faktor utama rendahnya produktivitas kelapa sawit di Indonesia.

Selain itu, sejumlah petani di Tanah Air juga belum menggunakan benih unggul.

Tak hanya kelapa sawit, Presiden juga berkomitmen melanjutkan peremajaan komoditas lainnya, seperti karet, kopi, kakao, dan pala.

Presiden didampingi Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper