Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Kawasan Industri Ini Disediakan untuk Investor China

Kawasan industri tersebut berlokasi di Karawang dengan luas lahan sekitar 200 hektare. Kawasan yang berada di Karawang ini mendukung untuk beberapa sektor industri seperti otomotif, elektronika, sepatu, tekstil, pakaian, dan petrokimia.
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan pabrik di Cibinong, Jawa Barat./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan pabrik di Cibinong, Jawa Barat./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian mengalokasikan dua kawasan industri untuk investor asal China.

Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian menyampaikan pihaknya telah menyiapkan kawasan industri yang khusus untuk menampung manufaktur dari China. Kawasan tersebut berlokasi di Karawang dengan luas lahan sekitar 200 hektare. Kawasan yang berada di Karawang ini mendukung untuk beberapa sektor industri seperti otomotif, elektronika, sepatu, tekstil, pakaian, dan petrokimia.

Menurut Airlangga, investasi dari China semakin berkembang pesat terutama di sektor otomotif. Adapun dua pabrik kendaraan asal China telah beroperasi dengan nilai investasi sebesar Rp16 triliun dan mampu menunjukkan hasil penjualan cukup baik.

“Indonesia bisa menjadi basis produksi dan ekspor yang potensial, selain memiliki pasar domestik yang sangat besar. Bahkan, value chain industrinya sudah ada,” kata Airlangga dalam siaran pers, Senin (16/10/2017).

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, total investasi Tiongkok ke Indonesia sepanjang 2016 menempati posisi kedua terbesar dengan nilai US$1,07 miliar. Investasi tersebut mengalir ke dalam negeri melalui sekitar 520 proyek.

Airlangga juga menawarkan kawasan industri lain ke investor China seperti di Tanah Kuning, Kalimantan Utara. Kawasan tersebut memiliki luas mencapai 10.000 hektare yang akan dijadikan sebagau pusat industri berbasis aluminium. Kawasan yang dilengkapi pelabuhan internasional ini akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai modal utama penarik investor.

Sebelumnya, Airlangga telah menjelaskan keunggulan industri manufaktur nasional kepada delegasi China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) Shanghai. Delegasi tersebut sedang mengukur kemampuan sektor manufaktur di Indonesia yang berpotensi untuk diajak bekerja sama.

“Mereka melaporkan, sebagian industri di Tiongkok [China] akan hijrah dari manufacturing ke sektor jasa. Apalagi labor cost mereka sudah cukup tinggi, sehingga mereka melihat ada potensi sebagian pelaku industri China akan pindah ke Indonesia,” kata Airlangga pada pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper