Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Upaya BI NTB Jaga Inflasi Dimulai dari Cabai

Guna mendukung terjaganya stabilitas harga, Bank Indonesia turut andil meningkatkan ketersediaan pasokan komoditas penyumbang inflasi.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat Prijono (kiri) saat melakukan panen cabai di Lombok Timur./Istimewa^BI NTB
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat Prijono (kiri) saat melakukan panen cabai di Lombok Timur./Istimewa^BI NTB

Kabar24.com, MATARAM - Guna mendukung terjaganya stabilitas harga, Bank Indonesia turut andil meningkatkan ketersediaan pasokan komoditas penyumbang inflasi.

Hal tersebut diwujudkan dengan ikut mengembangkan klaster UMKM yang bergerak di sektor pertanian, khususnya tanaman cabai, yang merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi di Nusa Tenggara Barat.

Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Prijono mengatakan panen cabai ini sejalan dengan tujuan tunggal Bank Indonesia yaitu menjaga stabilitas harga atau yang dikenal dengan inflasi.

"Inflasi dapat terkendali apabila pasokan komoditas pangan terjaga. Hal itulah yang mendasari langkah Bank Indonesia untuk ikut serta menanam cabai di Lombok Timur, yang merupakan salah satu sentra produksi cabai terbesar di Provinsi NTB," ujar Prijono di Mataram, NTB, pada Senin (16/10/2017).

Perhatian Bank Indonesia dalam pengembangan klaster cabai ini tidak berhenti sampai fase panen saja. Bank Indonesia bersama Pemkab Lombok Timur turut memfasilitasi Kelompok Wanita Tani (KWT) Tetu-Tetu untuk mengolah produk turunan (hilirisasi) dari cabai yang telah dipanen.

KWT Tetu-Tetu telah berhasil membuat beragam produk turunan dari cabai seperti sambal, abon cabai, dan saus sambal. Produk-produk tersebut pun telah dipasarkan ke berbagai daerah di Provinsi NTB.

Menurut Prijono, hilirisasi ini penting dilakukan guna mendorong peningkatan nilai tambah dari produk pertanian yang dihasilkan, sekaligus menjawab keresahan yang dialami petani apabila harga komoditas jatuh saat fase panen.

Konsep pengembangan klaster cabai Bank Indonesia pada kelompok Tetu-tetu ini menganut prinsip Halalan Toyiban, di mana seluruh proses penanaman cabai mulai dari pembibitan hingga penanaman dilakukan dengan konsep total organik.

Dengan konsep total organik tersebut, diharapkan produk cabai yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan sehat untuk dikonsumsi.

Bank Indonesia juga meresmikan bangunan Rumah Pembibitan untuk pengembangan bibit-bibit organik khususnya untuk tanaman hortikultura seperti cabai, tomat, dan sayur-sayuran.

Rumah pembibitan seluas 200 meter persegi tersebut diharapkan mampu mendukung konsep total organik yang diterapkan dalam pengembangan klaster cabai di Desa Lendang Nangka, mulai dari hulu hingga hilir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper