Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS Akan Umumkan Hasil Ekspor-Impor September

Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, Senin (16/10), akan mengumumkan perkembangan ekspor dan impor Indonesia September 2017.
Ilustrasi ekspor dan impor/Istimewa
Ilustrasi ekspor dan impor/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA--Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, Senin (16/10), akan mengumumkan perkembangan ekspor dan impor Indonesia September 2017.

Pengumuman yang akan dipimpin langsung oleh Kepala BPS Suhariyanto ini juga akan memaparkan perkembangan upah pekerja / buruh September 2017 dan perkembangan nilai tukar eceran rupiah September 2017.

Berdasarkan konsensus sejumlah ekonom, peluang surplus neraca perdagangan Indonesia bulan September 2017 terbuka lebar seiring dengan perbaikan ekspor yang ditunjang oleh kenaikan harga komoditas andalan dalam negeri. Kendati demikian, potensi arus impor barang konsumsi dan bahan baku jelang tutup tahun diperkirakan akan menekan surplus neraca perdagangan kali ini.

Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengungkapkan surplus pada bulan September tersebut merupakan lanjutan dari tren surplus bulan sebelumnya dimana terjadi kenaikan ekspor baik migas dan nonmigas.

"Namun, yang perlu dicermati pada bulan September adalah potensi kenaikan impor barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan natal dan tahun baru," ujar Bhima, Minggu (15/10).

Sementara itu, dia memperkirakan impor bahan baku dan barang modal akan tertekan akibat depresiasi nilai tukar rupiah beberapa waktu lalu sehingga pelaku industri cendrung menahan impor bahan baku.

Faktor lain yang menekan surplus, lanjut Bhima, adalah proyeksi kenaikan impor migas. Menurutnya, kondisi ini lebih disebabkan kenaikan harga minyak mentah diatas US$52 per barel dibanding US$48 per barel pada Agustus lalu.

"Produksi migas di dalam negeri cenderung menurun. Sementara kebutuhan terus meningkat terutama untuk stok persiapan libur Natal dan Tahun Baru. Sebelumnya, Bank Indonesia memperkirakan neraca perdagangan nonmigas Indonesia pada September 2017 akan kembali surplus. Surplus non migas tersebut akan mencapai US$2,1 miliar dengan total ekspor nonmigas mencapai US$13 miliar dan impor sebesar US$10,9 miliar.

Namun, perkiraan tersebut di bawah dari realisasi surplus neraca perdagangan nonmigas Agustus lalu dimana surplus nonmigas tercatat US$2,41 miliar, lebih besar dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya yang sebesar US$0,34 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper