Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Ramalan Ekonom Terkait Realisasi Penerimaan Pajak 2017

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah ekonom meramal penerimaan pajak pemerintah yang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017 yang dipatok senilai Rp1.283,6 triliun tak akan mencapai target.
Petugas melayani wajib pajak dalam pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi (OP) tahun 2016 di Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Timur I, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (21/4)./Antara-Moch Asim
Petugas melayani wajib pajak dalam pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi (OP) tahun 2016 di Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Timur I, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (21/4)./Antara-Moch Asim
Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah ekonom meramal penerimaan pajak pemerintah yang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017 yang dipatok senilai Rp1.283,6 triliun tak akan mencapai target. 
 
Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan, kendati pemerintah telah melakukan upaya ekstra tetapi pencapaian target penerimaan diperkirakan hanya 85%. 
 
"Pemerintah perlu bekerja ekstra dalam hal penegakan hukum bagi wajib pajak yang tidak mengikuti tax amnesty dan terindikasi mengemplang pajak," kata Josua kepada Bisnis, Senin (16/10/2017).
 
Adapun penerimaan pajak hingga akhir September 2017 mencapai Rp770,7 triliun atau sekitar 60% dari target pajak tahun ini sebesar Rp1.283,6 triliun. Dengan demikian, pemerintah harus mengejar penerimaan pajak sekitar 40% atau sekitar Rp513 triliun pada kuartal IV/2017. 
 
Eric Alexander Sugandi, ekonom SKHA Institute for Global Competitiveness, juga memproyeksikan penerimaan pajak hanya akan mencapai 80%-85%. Dia melihat dengan kinerja penerimaan sampai saat ini sangat sulit bagi Ditjen Pajak untuk memenuhi target.
 
"Saya lihat agak berat untuk penuhi target penerimaan, khususnya penerimaan perpajakan. Oleh karena itu saya perkirakan mungkin penerimaan hanya bisa capai 80%-85% dari target," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper