Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polhukam Stabil, Indeks Demokrasi Terus Turun

Stabilitas politik, hukum, dan keamanan selama 3 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo Wapres Jusuf Kalla dinilai baik kendati indeks demokrasi Indonesia terus mengalami tren penurunan sejak 2014.
Ilustrasi indeks demokrasi/Istimewa
Ilustrasi indeks demokrasi/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Stabilitas politik, hukum, dan keamanan selama 3 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo – Wapres Jusuf Kalla dinilai baik kendati indeks demokrasi Indonesia terus mengalami tren penurunan sejak 2014.

Menko Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengakui adanya penurunan indeks demokrasi pada 2016 imbas dari pelaksanaan pilkada di beberapa daerah yang memprihatinkan. Terdapat lebih dari 26 indikator untuk menentukan skor indeks demokrasi dalam pelaksanaan setiap pemilu.

“Namun, setidaknya dalam 3 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo – Wapres Jusuf Kalla stabilitas politik, hukum dan keamanan, dalam kondisi sangat baik," kata Wiranto dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Kantor Staf Presiden, Kamis (19/10/2017).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) pada 2016 di tingkat nasional mencapai 70,09%. Angka tersebut menunjukkan tren penurunan sejak 2014 yakni 73,04% dan 2015 sebesar 72,82.

Kendati demikian, angka partisipasi pemilih meningkat, dari 69,2% pada 2016, menjadi 74,5% pada 2017. Menurutnya, stabilitas merupakan dasar bagi pemerintah untuk melakukan pembangunan dan pada ujungnya untuk mensejahterakan dan memberi keadilan bagi masyarakat.

Sementara itu dalam hal pelaksanaan demokrasi, imbuhnya, sejak era reformasi Indonesia terus membangun demokrasi. Pemerintahan yang sedang berjalan ini ingin menata demokrasi sesuai kaidah Pancasila.

Hadir dalam kesempatan itu, antara lain, Menko Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Menteri PAN-RB Asman Abnur, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper