Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebijkan Suku Bunga BI Diperkirakan Lebih Pasif

Jelang keputusan Rapat Dewan Gubernur, Kamis (19/10/2017), Bank Indonesia diperkirakan tidak akan gegabah mengubah suku bunga acuan 7 Day Repo Rate.
Ilustrasi: Petugas mengangkut tumpukan uang kertas pada bagian pelayanan perkasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/6)./Antara-Moch Asim
Ilustrasi: Petugas mengangkut tumpukan uang kertas pada bagian pelayanan perkasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/6)./Antara-Moch Asim

Bisnis.com, JAKARTA--Jelang keputusan Rapat Dewan Gubernur, Kamis (19/10/2017), Bank Indonesia diperkirakan tidak akan gegabah mengubah suku bunga acuan 7 Day Repo Rate.

Keputusan ini diperkirakan akan menjadi risiko bagi pergerakan rupiah.

Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM, mengungkapkan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan bahwa dua pemangkasan suku bunga dalam dua bulan terakhir sudah "cukup"

"Sehingga BI mungkin mengambil posisi pasif," ujarnya, Kamis (19/10/2017).

Selain itu, dia mencatat ekonomi Indonesia memasuki bulan Oktober dengan positif, terutama karena Indonesia kembali mencatat surplus perdagangan untuk dua bulan berturut-turut di bulan September.

Dengan demikian, Lukman mengungkapkan sentimen terhadap ekonomi Indonesia berpotensi semakin membaik, apabila BI menunjukkan optimisme terhadap prospek ekonomi secara keseluruhan.

Inflasi melemah selama beberapa bulan terakhir sehingga pandangan dan strategi Bank Indonesia untuk kuartal terakhir 2017 akan sangat menarik untuk kita amati.

Dari sudut pandang teknikal, dia menuturkan rupiah melemah terhadap dolar AS pada hari Senin mendekati Rp13.515.

"Dolar yang menguat dapat mendorong bulls untuk mengantarkan harga menuju Rp13.550," tambahnya.

Kamis sore ini, Bank Indonesia mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dilaksanakan pada 18-19 Oktober 2017.

Jelang pengumuman tersebut, bankir masih berharap bank sentral dapat melanjutkan pelonggaran moneternya.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menuturkan pihaknya berharap BI kembali menurunkan suku bunga mengingat kredit yang masih lemah.

"Kalau cost turun itu bisa menurunkan bunga kredit lagi," ujar Dirut BNI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper