Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pentingnya Kolaborasi Pemerintah dan Swasta bagi Investasi Infrastruktur

Tantangan infrastruktur Indonesia dalam perjalanannya untuk menjadi bagian dari sepuluh besar ekonomi global pada tahun 2025 sangat besar.
Deloitte Indonesia Infrastructure CEO Forum 2017/Istimewa
Deloitte Indonesia Infrastructure CEO Forum 2017/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA- Tantangan infrastruktur Indonesia dalam perjalanannya untuk menjadi bagian dari sepuluh besar ekonomi global pada tahun 2025 sangat besar.

Diperlukan percepatan dan perluasan infrastruktur perkotaan seperti sistem angkutan cepat massal, air, konektivitas pelabuhan, jalan, energi, serta infrastruktur sosial seperti rumah sakit.

Program infrastruktur jangka menengah Pemerintah Indonesia dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2015-19) mencurahkan perhatian yang signifikan terhadap infrastruktur, menguraikan bidang prioritas untuk investasi untuk menerjemahkan perencanaan guna memungkinkan peningkatan investasi infrastruktur dan penyertaan modal secara substansial.

Bernardus R. Djonoputro, Country Head Deloitte Infrastructure & Capital Projects menegaskan sekitar Rp2.000 triliun rupiah yang dibutuhkan untuk membangun sampai 2019.

"Hal ini akan sangat menentukan capaian pertumbuhan ekonomi diatas 6%. Keikutsertaan investor swasta menjadi kunci, dan sudah tidak dapat ditunda.” ujarnya dalam "Deloitte Indonesia Infrastructure CEO Forum 2017 seperti dikutip dari siaran persnya.

Bernardus mengatakan Deloitte Infrastructure and Capital Projects telah aktif sebagai penasihat keuangan dan teknis untuk investor dan instansi pemerintah di Indonesia dalam berbagai proyek penting seperti transportasi perkotaan, pelabuhan dan Zona Ekonomi Khusus.

"Ini adalah komitmen kuat kami untuk mengadvokasi hasil Public Private Partnerships (PPP) yang diterima secara global" tambah Bernardus.

Dalam sambutannya, Claudia Lauw, Country Leader Deloitte Indonesia mengungkapkan bahwa Deloitte Indonesia berkomitmen bagi percepatan pembangunan infrastruktur nasional.

"Deloitte Indonesia Infrastructure CEO Forum 2017" merupakan kontribusi Deloitte Indonesia untuk menguraikan kebutuhan dalam memperbaiki penyediaan infrastruktur, menghasilkan anjuran atau saran terbaik, dan membantu memfasilitasi diskusi yang diperlukan untuk mencapai solusi," ujar Claudia.

Acara dialog infrastrutur ini menjadi acara utama di Indonesia, dimana diharapkan menjadi platform bagi dialog interaktif dimana sektor swasta dan pemerintah membahas cara mengembangkan proyek infrastruktur, menciptakan ekosistem infrastruktur dan membahas berbagai perspektif baru infrastruktur, termasuk inovasi Public–Private Partnership (PPP).

Ini merupakan respon atas kebutuhan yang mendesak untuk mengadakan forum setingkat CEO dan pengambil keputusan di level pemerintah terkait dengan infrastuktur. Acara ini menghadirkan beberapa panelis dengan latar belakang Infrastruktur, diantaranya adalah, Nick Prior selaku Global Leader of Deloitte Infrastructure & Capital Projects, Emma S. Martini selaku CEO PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), John Walker selaku Managing Director Macquarie Asia Pacific, Herry Trisaputra Zuna selaku Kepala Otoritas  Jalan Tol Indonesia, Heru Prasetyo selaku Senior Advisor Sekolah Bisnis dan Manajemen, ITB, M. Ramdhan Pomanto selaku Walikota Makassar, William Sabandar selaku CEO PT MRT Jakarta, Taimur Samad selaku Pemimpin Sustainable Development Bank Dunia, Sinthya Roesly selaku CEO PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) / IIGF, Board of Trustee MII, Elvyn G. Masassya selaku CEO PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC, Luke Hughton selaku Regional Head of Deloitte Infrastructure & Capital Projects Asia Pacific.

Selain itu dari pihak pemerintah hadir juga Menko Maritim Luhut B. Panjaitan, Menko Perekonomian Darmin Nasution, dan Menteri Perencanaan Pembangunan/Bappenas Bambang Brodjonegoro bertemu dengan 250 praktisi dan pebisnis maupun investor dari Indonesia dan beebread negara termasuk Jepang, China, Singapore, Malaysia, Australia, negara-negara Skandinavia, Canada dan lain lain.

Dialog sehari ini menghadirkan beberapa sesi diskusi panel strategis bersama Komite Percepatan Penyampaian Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Masyarakat Infrastruktur Indonesia, Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB, Australia Indonesia Center dan APEC Center.

Juga hadir Kartiko Wiryoatmodjo selaku CEO PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Dr. Sugiharto selaku Pemimpin PT Jababeka Infrastruktur, Richard Foster dari Foster Infrastructure, The Australian APEC Study Centre, Keoy Soo Earn selaku Financial Advisory Leader of Deloitte Southeast Asia, Tim Anderson sebagai Trade Commissioner of New Zealand Trade & Enterprise, Embassy of New Zealand, Edward Gustely sebagai Managing Director Penida Capital Advisors Ltd./ Makassar PPP Investment Center.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper