Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Non Tunai di Toko Ritel Bali Baru 30%

Asosiasi Pengusaha Ritel di Bali mencatat jumlah transaksi non tunai baru mencapai 30% dan diharapkan meningkat seiring dengan penerapan National Payment Gateway (NPG).
Konsumen memadati pusat perbelanjaan produk ritel/Bisnis
Konsumen memadati pusat perbelanjaan produk ritel/Bisnis

Kabar24.com, DENPASAR – Asosiasi Pengusaha Ritel di Bali mencatat jumlah transaksi non tunai baru mencapai 30% dan diharapkan meningkat seiring dengan penerapan National Payment Gateway (NPG).

Ketua Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali I Gusti Ketut Sumardayasa mengatakan transaksi non tunai sangat menguntungkan pengusaha ritel karena dapat mengurangi penipuan akan uang palsu, efisiensi waktu karena tidak perlu melakukan perhitungan uang tunai, maupun ketakutan pencurian uang.

Dia pun mengharapkan, lewat diterapkannya Gerbang Pembayaran Nasional atau National Payment Gateway (NPG) maka transaksi non tunai bisa meningkat lantaran masyarakat tidak perlu membawa banyak kartu untuk melakukan transaksi non tunai.

“Masyarakat di Bali saat ini masih cenderung tunai, NPG ini sangat membantu tapi sosialisasinya juga harus bagus,” katanya, Jumat (20/10/2017).

Dia mengakui masih banyaknya kendala dalam penerapan transaksi elektronik di toko ritel lantaran adanya tambahan biaya transaksi jika menggunakan Electronic Data Capture (EDC) yang tidak sesuai dengan kartu penerbit. Ini menyebabkan masyarakat kewalahan harus membawa banyak kartu sehingga kurang efisien.

“Padahal potensi transaksi non tunai di Bali sangat tinggi,” sebutnya.

Dia pun mengharapkan pemerintah melalui Bank Indonesia terus gencar memberikan sosialisasi terkait penggunaan transaksi non tunai.

“Pemerintah apapun kendala di lapangan yang dihadapi dari sisi sosialisasi, edukasi ke masyarakat ini yang harus intens, apakah dengan menggandeng bank-bank sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk meningkatkan transaksi non tunai,” katanya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali Causa Iman Karana mengatakan Bali termasuk daerah pertama diterapkannya sosialisasi mengenai NPG selain daerah lainnya yakni Medan, Yogyakarta, dan Makassar.

Dipilihnya Bali sebagai lokasi sosialisasi pertama lantaran merupakan daerah pariwisata sehingga sering berhubungan dengan dunia luar. Selain itu, transaksi non tunai di Bali juga cukup tinggi, terlihat dari predikatnya menjadi salah satu daerah pertama yang menerapkan elektronifikasi 100% di Tol.

"Jadi masyarakat Bali biar lebih paham," katanya.

Dia mengatakan, lewat NPG, pihaknya akan mewujudkan sistem pembayaran nasional yang lancar, aman, dan efisien melalui integrasi berbagai instrumen dan kanal pembayaran nasional. Lewat NPG, satu kartu bisa digunakan untuk semua transaksi dan instrumen. Selain itu, kanal pembayaran akan saling terhubung satu sama lain.

Berkat NPG, pemrosesan transaksi domestik terhadap kartu debet yang sebelumnya dilakukan di luar Indonesia, akan dikembalikan ke dalam negeri.

"Lewat NPG potensi pajak bisa kita terima, kedua uang tidak lari keluar, ketiga data ada di sini yang sebelumnya data ada pada mereka," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper