Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anak Muda Diingatkan Bijak Gunakan Medsos

Konferensi Wali Gereja dan Kementerian Komunikasi dan Informasi mengimbau agar orang muda Katolik bijak bermedia menggunakan panduan yang disepakati dari ASEAN.
Ilustrasi WhatsApp./Bloomberg-Chris Ratcliffe
Ilustrasi WhatsApp./Bloomberg-Chris Ratcliffe

Kabar24.com, TOMOHON – Konferensi Wali Gereja dan Kementerian Komunikasi dan Informasi mengimbau agar orang muda Katolik bijak bermedia menggunakan panduan yang disepakati dari ASEAN.

Tenaga Ahli Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Hendrasmo mengatakan dalam pertemuan The ASEAN Senator Officials Responsible for Information (SOMR) di Filipina 22-23 Maret 2017, telah menyepakati lima nilai yang menjadi panduan bermedia sosial. Panduan ini kata Hendrasmo juga perlu menjadi pegangan orang muda Katolik di Indonesia.

Lima nilai tersebut antara lain; responsibility, empathy, authenticity, discernment, dan integrity. Adapaun responsibility atau tanggung jawab menandakan pengguna media sosial harus memikirkan tanggung jawabnya terhadap informasi yang dia sebarkan.

Empathy atau empathy berarti pengguna media sosial harus memberikan empati terhadap konten yang diunggah. Pertimbangan yang diberikan, kata Hendrasmo, apakah konten tersebut akan menggugah perasaan orang lain.

“Authenticity atau otentisitas artinya kita juga harus otentik dan siap berjaga-jaga terhadap semua konten yang diunggah,” jelas Hendrasmo di Wisma Lorenzo, Lotta, Minahasa, Sabtu (22/10).

Sementara itu, discrement atau kearifan kata Hendrasmo menandakan pengguna media sosial harus mengevaluasi informasi atau konten yang didapatkan, sebelum melakukan eksekusi untuk menyebarkannya kembali. Dengan demikian, dibutuhkan sikap kritis pengguna media sosial terhadap informasi atau konten.

Terakhir, integrity atau integritas adalah keberanian dari pengguna media sosial untuk menyuarakan kebenaran untuk melawan hoax atau berita bohong.

“Hal ini berarti berani menyuarakan kebenaran dan melawan perilaku negatif di dunia online,” ungkap Hendrasmo.

Sebagai informasi, Konferensi Wali Gereja Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi menggelar pelatihan literasi media sosial bagi orang muda Katolik di Keuskupan Manado, Sulawesi Utara.

Sekretaris Komunikasi Sosial (Komsos) Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) RD Kamilus Pantus mengatakan gerakan ini akan diselenggarakan di 7 kota. Sebelum di Manado, KWI telah menyelenggarakan pelatihan ini di Jakarta, Malang, Medan, dan Bandung dan masih tersisa di Kupang dan Semarang.

Tujuan dari pelatihan ini adalah memberikan pemahaman kepada anak muda pengguna media sosial untuk ikut serta menangkat berita bohong atau hoax pada media sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper