Kanker kulit/Istimewa
Health

Orang Berkulit Putih & Mata Hijau Kerap Sakit Kanker Kulit

Newswire
Senin, 30 Oktober 2017 - 15:39
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Dokter Aida S Suriadireja dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, Senin (30/10/2017), mengatakan orang-orang barat dengan kulit putih, mata hijau dan biru, rambut merah dan pirang, kerap lebih banyak terkena kanker kulit.

Menurut Aida hal itu karena orang barat memiliki pigmen kulit yang sedikit dan kecil-kecil. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan kanker ini juga menyerang orang Asia karena berbagai hal, misalnya trauma.

"Kalau orang kita biasanya terkena di telapak kaki. Itu karena trauma, misalnya pernah terinjak kerikil atau terjatuh atau hal lain yang masih dibutuhkan penelitian untuk membuktikannya," papar Aida.

Dikatakan, kanker kulit melanoma dapat dideteksi sejak dini dengan cara Sakuri atau "Periksa Kulit Sendiri".

"Kita sendiri bisa memeriksa kulit kita untuk mendeteksi adanya ciri-ciri yang timbul. Siapkan saja kaca dengan ukuran sesuai tubuh, cermin kecil dan pengering rambut," ujar Aida.

Pertama-tama, buka pakaian, periksa tubuh depan, miring ke kanan dengan mengangkat tangan, miring ke kiri, lihat tubuh bagian belakang dan periksa kulit kepala menggunakan cermin kecil dan pengering rambut, serta telapak kaki.

Perhatikan tanda-tanda seperti tahi lalat yang kemungkinan ada di seluruh tubuh, namun dengan ciri-ciri ABCDE atau A untuk Asimetri (simetrisitas), Border (permukaan), Colour (warna) dan Diameter/ Different (lebar lingkar tahi lalat dan ciri berbeda), serta Evolving (perkembangan).

"Untuk tahi lalat normal, biasanya bentuknya simetris, nah melanoma bisanya tidak simetris. Dia akan ada pelebaran di beberapa bagian tahi lalat itu," ujar Aida.

Kemudian, tahi lalat yang normal biasanya memiliki permukaan licin, sedangkan melanoma memiliki permukaan yang kasar ketika diraba. Selain itu, tahi lalat normal biasanya berwarna gelap, sedangkan melanoma bisa berwarna cokelat atu hitam dengan diameter lebih dari 6 milimeter.

"Melanoma juga akan terlihat different atau berbeda dengan tahi lalat pada umumnya. Secara kasat mata, dokter biasanya bisa membedakan," ungkap Aida.

Terakhir, perhatian perkembangan atau perubahan bentuk yang cepat dari tanda yang seperti tahi lalat tadi.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro