Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Ponsel Samsung Naik Lebih dari 5%

Divisi ponsel Samsung Indonesia mencatat kenaikan penjualan lebih dari 5% pada periode JanuariAgustus yang disokong oleh produk Galaxy J2 Prime.
Model berpose memegang Samsung Galaxy J Pro saat peluncurannya, di Jakarta (27/7)./JIBI-Abdullah Azzam
Model berpose memegang Samsung Galaxy J Pro saat peluncurannya, di Jakarta (27/7)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA—Divisi ponsel Samsung Indonesia mencatat kenaikan penjualan lebih dari 5% pada periode Januari—Agustus yang disokong oleh produk Galaxy J2 Prime.

Lee Kang Hyun, Vice President PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN/Samsung) menyampaikan jika pertumbuhan divisi ponselvSamsung terus bertumbuh positif sampai dengan Oktober ini, terutama di segmen  ponsel pintar dengan produk  andalan seperti varian Galaxy J. Varian Galaxy J ini tercipta sebagai ponsel pintar yang fokus mengincar segmen menengah ke bawah dengan harga yang kompetitif.

Menurutnya, Samsung Galaxy J seperti J2 Prime, J3, J5, dan J7 dipersiapkan bagi anak muda aktif yang membutuhkan ponsel pintar yang mendukung semua aktivitas sehari-hari. Selain itu, beberapa faktor lain, yakni harga yang terjangkau, teknologi terbaru, dan desain menjadi pemikat utama Galaxy varian J. 

"Pada dasarnya semua tipe mengalami kenaikan, tetapi Samsung Galaxy J2 Prime laku seperti kacang goreng. Menurut catatan kami, volume penjualan Samsung Galaxy J2 prime menjadi yang terbanyak dari semua produk smartphone," kata Lee kepada Bisnis, Senin (30/10/2017).

Samsung Galaxy J2 prime ditawarkan dengan harga sekitar Rp1,4 juta–Rp1,6 juta per unit. Dipersenjatai layar selebar 5 inch, konektivitas jaringan yang menjangkau 4G, dan sistem operasi android tipe Marshmallow.

Selain itu, Samsung Galaxy J2 Prime memiliki RAM seluas 1,5 gigabyte, serta penyimpanan internal sebesar 8 gigabyte, serta kamera depan dan belakang masing-masing 8 megapiksel.

Adapun penjualan divisi mobile phone Samsung pada kuartal II/2017 tercatat lebih baik dibandingkan dengan triwulan pertama tahun ini. Kenaikan pada kuartal II/2017 disokong oleh momen Lebaran yang membuat konsumen lebih konsumtif. "Pada kuartal ketiga [Juli—September] belum muncul laporan lengkapnya, tercatat hanya sampai dengan Agustus," ujar Lee.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper