Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Sulut Tumbuh 6,49% Sejalan Prediksi Bank Indonesia

Membaiknya pertumbuhan ekonomi di Bumi Nyiur Melambai pada triwulan III/2017 yang tercatat 6,49% year on year , meningkat dari kondisi triwulan sebelumnya di posisi 5,80% sesuai dengan perkiraan Bank Indonesia.
Sektor perikanan olahan menjadi salah satu keunggulan ekspor wilayah Sulawesi Utara./Antara-Ilustrasi
Sektor perikanan olahan menjadi salah satu keunggulan ekspor wilayah Sulawesi Utara./Antara-Ilustrasi

Bisnis.com, MANADO – Membaiknya pertumbuhan ekonomi di Bumi Nyiur Melambai pada triwulan III/2017 yang tercatat 6,49% year on year , meningkat dari kondisi triwulan sebelumnya di posisi 5,80% sesuai dengan perkiraan Bank Indonesia.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulut Soekowardojo mengatakan realisasi pertumbuhan ekonomi yang juga lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 6,02% itu mengindikasIkan berlanjutnya proses pemulihan ekonomi di Sulut.

Hal itu juga tercermin dari kumulatif pertumbuhan ekonomi triwulan lll/2017 dibandingkan triwulan III/2016 yang tumbuh sebesar 6,24% (ctc), lebih tinggi dibandingkan kumulatif pertumbuhan ekonomi triwulan III/2016 sebesar 6,04% (ctc).

Menurut Soekowardojo jika dilihat dari sisi pengeluaran, Iaju pertumbuhan didorong oleh peningkatan kinerja pada komponen konsumsi pemerintah, investasi serta ekspor.

“Meningkatnya konsumsi pemerintah seiring dengan peningkatan realisasi belanja pada triwulan lll/2017 dibanding triwulan sebelumnya terkait penyaluran gaji ke-13. Sedangkan untuk peningkatan investasi terjadi baik dalam bentuk bangunan maupun non-bangunan," ujarnya, Rabu (8/11/2017).

Menurutnya, pada investasi bangunan didorong oleh sektor swasta. Hal itu tercermin dari kelanjutan pembangunan gedung perbelanjaan dan hotel serta perkantoran dan sektor pemerintah yang tercermin dari pembangunan infrastruktur dan realisasi belanja modal yang membaik.

"Peningkatan indikator pengadaan semen di Sulut, juga mengkonfirmasi hal tersebut," ujarnya.

Sementara itu, kinerja ekspor meningkat baik ke luar negeri maupun antardaerah. Peningkatan kinerja ekspor luar negeri didorong oleh ekspor barang. Sedangkan ekspor jasa mengalami perlambatan.

Untuk ekspor luar negeri, barang ditopang oleh peningkatan produksi komoditas olahan utama Sulut yakni coconut oil (CNO) dan ikan olahan, seiring dengan perbaikan pasokan bahan bakunya.

Meskipun harga internasional CNO cenderung melambat dibandingkan triwulan sebelumnya namun masih cukup tinggi.

“Membaiknya pasokan bahan baku khususnya di bidang perikanan menuniukkan bahwa sektor tersebut mulai positif dalam penyesuaian terhadap aturan otorltas perikanan,” ujar Soekowardojo.

Sejalan dengan ekspor, kinerja impor juga mengalami peningkatan terutama impor dalam bentuk barang modal yang berupa alat-mesin kelistrikan dan alat-mesin crane untuk operasional pelabuhan.

Adapun pada triwulan lll/2017, akselerasi peningkatan total impor Sulut, baik luar negeri maupun dalam negeri tercatat lebih tinggi dibandingkan peningkatan ekspornya. Sehingga hal tersebut mendorong net impor Sulut semakin meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper