Telkomsel Lanjutkan Pembangunan 4G di Destinasi Wisata

Sholahuddin Al Ayyubi
Selasa, 14 November 2017 | 08:41 WIB
Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah (kedua kiri) dan Direktur Keuangan Heri Supriyadi (kedua kanan) bersama Founder Binar Academy yang menjadi mentor The NextDev Academy Alamanda Shantika (kiri) dan peserta termuda Yudhistira menekan tombol pada peluncuran program The NextDev yang berlangsung Juli-Oktober 2017, di Jakarta, Jumat (14/7)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah (kedua kiri) dan Direktur Keuangan Heri Supriyadi (kedua kanan) bersama Founder Binar Academy yang menjadi mentor The NextDev Academy Alamanda Shantika (kiri) dan peserta termuda Yudhistira menekan tombol pada peluncuran program The NextDev yang berlangsung Juli-Oktober 2017, di Jakarta, Jumat (14/7)./JIBI-Endang Muchtar
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) berencana menambah kapasitas jaringan pita lebar pada sejumlah titik destinasi wisata setelah berhasil mengoptimalisasi jaringan 4G LTE di 12 lokasi pariwisata di Tanah Air.‎

Chief Executive Officer (CEO) Telkomsel Ririek Adriansyah mengatakan saat ini potensi pariwisata Indonesia sangat besar ‎dan jumlah wisatawan dari mancanegara terus bertambah setiap tahunnya karena itu operator plat merah tersebut berencana menambah infrastruktur jaringan 4G dan 3G serta ekosistem digital berbentuk aplikasi di sejumlah tempat wisata lokal dalam waktu dekat.

"Jadi tadi sudah disampaikan kalau untuk potensi pariwisata di Indonesia itu besar sekali. Kita sudah membangun jaringan 4G dan 3G di beberapa wilayah destinasi wisata itu dan kami juga sedang mengembangkan semua ekosistem digital untuk mendukung ini," tuturnya, Senin (13/11).

Untuk mendukung pemerintah dalam mempromosikan pariwisata lokal, Telkomsel juga sudah meningkatkan kualitas jaringan pada 12 lokasi destinasi wisata utama di Tanah Air. 

Menurutnya, optimalisasi ini dilakukan untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan wisatawan yang aktif menggunakan layanan komunikasi selama berada di lokasi wisata.

"‎Kami berharap bisa menambah lagi, jadi tidak hanya 12 titik saja. Mungkin nanti bisa lebih. Ini upaya yang kami lakukan untuk mendukung pariwisata Indonesia agar dapat bersaing," katanya.

Destinasi wisata utama Indonesia tersebut adalah Candi Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo‎ di Nusa Tenggara Timur, Bromo-Tengger-Semeru di Jawa Timur, Kepulauan Seribu di DKI Jakarta, Toba di Sumatera Utara, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Tanjung Lesung di Banten, Morotai di Maluku Utara, Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Bunaken di Sulawei Utara dan Raja Ampat di Papua Barat.

Ririek menjelaskan dewasa ini perilaku komunikasi para wisatawan perlahan mulai bergeser‎ dimana penggunaan layanan data untuk mengunggah foto dan video di tempat wisata kini lebih dominan dibandingkan penggunaan layanan SMS maupun suara.

Selain itu, wisatawan juga seringkali memanfaatkan layanan data untuk melakukan perjalanan mulai dari mencari informasi tempat wisata, pesan tiket, dan melakukan pembayaran melalui daring. Selain itu, layanan data juga digunakan ‎untuk mengakses informasi seputar kuliner, pertunjukan seni dan budaya‎ yang ada di sekitar lokasi wisata.

"Kami sudah menggunakan big data untuk membantu wisatawan dalam memaksimalkan liburannya. Jadi wisatawan itu bisa tahu dari posisi mereka saat ini, di mana ada tempat wisata dan di mana ada penginapan," ujarnya.

Ririek menjelaskan untuk mendukung jaringan pita lebar, Telkomsel kini sudah membangun 152.000 BTS dimana 103.000 BTS merupakan BTS 4G dan 3G. Selain itu, sebanyak 753 BTS diantaranya adalah BTS di daerah 3T yaitu terdepan, terluar dan perbatasan.

"Inilah yang sudah kami lakukan untuk mendukung pemerintah dan juga pariwisata di Indonesia," tuturnya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam seminar yang digelar Seluler Network bertema Go Digital Wonderful Indonesia mengemukakan saat ini industri pariwisata telah menunjukkan tren yang positif karena jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tumbuh lebih tinggi dibandingkan tiga negara besar lainnya di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.

"Bahkan mulai Januari—Agustus 2017 ini kunjungan ke Indonesia naik 25,68%. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan regional Asean itu naik 7%, maka Indonesia ‎naik 3,5 kali lipat dari rata-rata Asia Tenggara," tutur Arief.

Dia menjelaskan meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara ‎ke Indonesia merupakan hasil kombinasi dari dedikasi, komitmen dan strategi serta teori pengembangan sektor wisata yang dijalankan. Menurutnya, dari sektor pariwisata tersebut akan terasa pada peningkatan ekonomi.

"Kami akan mengupayakan agar tren positif ini berlanjut terus sampai akhir tahun," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper