Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyederhanaan Golongan Listrik, Kata Wapres Jusuf Kalla Bilang Lebih Simpel

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan rencana penggolongan daya listrik ke dalam tiga golongan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dimaksudkan untuk menyederhanakan sistem pemakaian listrik.
Keluarga menonton televisi usai rumahnya dialiri listrik di sela-sela peresmian Jaringan Listrik Perdesaan untuk 233 Dusun di Wilayah PT PLN Distribusi Jawa Barat Tahun 2017 di Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis(2/11)./JIBI-Rachman
Keluarga menonton televisi usai rumahnya dialiri listrik di sela-sela peresmian Jaringan Listrik Perdesaan untuk 233 Dusun di Wilayah PT PLN Distribusi Jawa Barat Tahun 2017 di Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis(2/11)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, SERPONG — Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan rencana penggolongan daya listrik ke dalam tiga golongan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dimaksudkan untuk menyederhanakan sistem pemakaian listrik.

“Itu kan memudahkan dan juga supaya orang jangan ragu-ragu dalam hal pemakaian listrik,” katanya, usai peresmian Iradiator Gamma Merah Putih (IGMP), di Kompleks Puspitek Badan Tenaga Nuklir Nasional, Rabu (15/11/2017).

Sebelumnya, Kementerian ESDM berencana menaikkan beberapa tingkatan daya listrik rumah tangga dan menggolongkannya kedalam tiga golongan utama.

Golongan pertama adalah pelanggan listrik 4.400 volt ampere (VA), yang terdiri dari pelanggan setrum 1.300 VA, 2.200 VA, dan 3.500 VA.  Kedua, pelanggan yang termasuk golongan 6.600 VA ke atas akan naik daya menjadi 13.000 VA. Ketiga, bagi pelanggan yang menggunakan listrik lebih dari 13.000 VA, nantinya tak ada pembatasan daya (loss stroom).

“Bahwa kita sanggup begitu dan itu kan dulu, dulu berapa macam 16 [golongan] atau berapa kita, sekarang sudah lebih simpel lagi. Tujuannya untuk menyederhanakan sistem,” jelasnya.

Adapun, Wapres menjamin hal tersebut tak akan membebani masyarakat mengingat penggolongan daya listrik tidak akan mendorong kenaikan tariff listrik.

“Paling tergantung Anda pakai berapa, bukan sistemnya. Kalau membebani itu, kalau terus pake AC-nya walaupun tidak ada dikamar, AC jalan terus ya pasti beban,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper