Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan harga karet berlanjut pada akhir perdagangan hari ketiga berturut-turut, Jumat (17/11/2017), tertekan penguatan kinerja mata uang yen Jepang.
Harga karet untuk pengiriman April 2018, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup melemah 0,42% atau 0,80 poin di level 190,30 yen per kilogram (kg).
Sebelumnya harga karet dibuka stagnan di posisi 191,10 setelah pada perdagangan Kamis (16/11) berakhir melemah 0,98% di posisi 191,10.
Di awal perdagangan, harga karet sempat menguat 1,5% hingga 193,9 yen per kg karena investor menahan penjualan komoditas ini.
“Komoditas ditopang oleh spekulasi bahwa harga yang rendah membuat pelaku pasar enggan menjual komoditas karet,” ungkap Takaki Shigemoto, analis JSC, seperti dikutip dari Bloomberg.
Namun, harga karet berbalik melemah menyusul tekanan dari penguatan kinerja mata uang yen Jepang.
Harga karet telah melemah hingga 3,6% sepanjang pekan ini, dan berada pada jalur pelemahan mingguan terbesar sejak 29 September lalu. Adapun sejak awal tahun 2017, karet telah melemah 27%.
Nilai tukar yen terpantau menguat 0,50% atau 0,56 poin ke posisi 112,50 per dolar AS pada pukul 14.02 WIB, setelah pada Kamis (16/11) berakhir melemah 0,16% di posisi 113,06.
Seperti diketahui, penguatan nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya, permintaan akan komoditas ini berpotensi menurun.
Pergerakan Harga Karet Kontrak April 2018 di TOCOM
Tanggal | Harga (Yen/Kg) | Perubahan |
17/11/2017 | 190,30 | -0,42% |
16/11/2017 | 191,10 | -0,98% |
15/11/2017 | 193,00 | -4,46% |
14/11/2017 | 202,00 | +0,05% |
13/11/2017 | 201,90 | +1,66% |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel