Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tertekan Sentimen Pasokan Melimpah, Karet Melemah di Hari Keempat

Harga karet untuk pengiriman April 2018, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup melemah 0,42% atau 0,80 poin ke level 189,50 yen per kilogram (kg).
Petani memanen getah karet di Muaro Jambi, Jambi, Sabtu (13/5)./Antara-Wahdi Septiawan
Petani memanen getah karet di Muaro Jambi, Jambi, Sabtu (13/5)./Antara-Wahdi Septiawan

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet kembali merosot dan ditutup melanjutkan reli pelemahan di hari keempat berturut-turut, Senin (20/11/2017), di tengah kekhawatiran seputar jumlah stok yang lebih tinggi.

Harga karet untuk pengiriman April 2018, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup melemah 0,42% atau 0,80 poin ke level 189,50 yen per kilogram (kg).

Sebelumnya harga karet dibuka dengan penguatan 0,32% di posisi 190,90 setelah pada perdagangan Jumat (17/11) berakhir melemah 0,42% di posisi 190,30.

“Berlanjutnya kenaikan stok di China menekan harga,” ujar Naohiro Niimura, mitra di perusahan riset Market Risk Advisory, seperti dikutip dari Bloomberg.

Jumlah persediaan karet yang dimonitor Shanghai Futures Exchange naik 2,2% menjadi 510.356 ton sepanjang pekan yang berakhir pada 16 November, kenaikan untuk pekan ke-23 berturut-turut.

Turunnya performa bursa saham Jepang juga turut mempengaruhi pergerakan komoditas ini, dengan meningkatnya sentimen yang menjauhi aset berisiko.

Indeks Nikkei 225 hari ini terpantau melemah 0,56% atau 125,45 poin ke level 22.271,35 pada pukul 09.35 WIB, setelah dibuka turun 0,52% di posisi 22.279,98.

Membebani pelemahan karet dan bursa Jepang, nilai tukar yen terpantau menguat 0,08% atau 0,09 poin ke posisi 112,01 per dolar AS pada pukul 13.42 WIB.

 

Pergerakan Harga Karet Kontrak April 2018 di TOCOM

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

20/11/2017

189,50

-0,42%

17/11/2017

190,30

-0,42%

16/11/2017

191,10

-0,98%

15/11/2017

193,00

-4,46%

14/11/2017

202,00

+0,05%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper