Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Natal dan Tahun Baru, Pergerakan Harga Bahan Pokok di 6 Daerah Dipantau

Kementerian Perdagangan memantau pergerakan harga bahan pokok di enam daerah yang mayoritas penduduknya merayakan natal.
Penjual melayani pembeli telur di pasar Pabean Surabaya, Jawa Timur, Senin (23/5). /Antara
Penjual melayani pembeli telur di pasar Pabean Surabaya, Jawa Timur, Senin (23/5). /Antara

Bisnis.com,JAKARTA— Kementerian Perdagangan memantau pergerakan harga bahan pokok di enam daerah yang mayoritas  penduduknya merayakan natal.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan jajaranya telah memantau pasokan dan pergerakan harga bahan pokok (bapok) di enam daerah yakni Papua, Maluku, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, dan Sumatera Utara. Proses tersebut telah dilakukan sejak memasuki Oktover 2017.

“Pasokan bapok di gudang Perum Bulog divisi regional setempat antara lain beras, gula, dan minyak goreng cukup untuk menyambut Natal dan Tahun Baru. Beberapa distributor juga telah mengantisipasi kenaikan permintaan dengan meningkatkan jumlah stok mereka,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (21/11).

Di sisi lain, Mendag menyatakan pemerintah juga mengawasi harga dan pasokan di ritel modern. Berdasarkan hasil pantauan, dia menilai para peritel konsisten dalam penerapan harga eceran tertinggi (HET) komoditas gula dengan harga Rp12.500 per kilogram (/kg), minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000 per liter, dan daging beku Rp 80.000/kg sedangkan sebagian beras di ritel modern telah dijual sesuai HET.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) pekan lalu telah mengumpulkan para pelaku usaha kebutuhan pokok antara lain daging sapi, minyak goreng, dan gula untuk memastikan ketersediaan pasokan, distribusi, serta stabilitas harga memasuki Natal dan tahun baru.

Mendag meminta seluruh pasokan bahan pokok (bapok) telah terdistribusi ke gudang-gudang pada Desember 2017. Hal tersebut untuk mengantisipasi keterlambatan distribusi akibat adanya gangguan cuaca dan lalu lintas.

Pemerintah juga dijadwalkan bakal menggelar pasar murah mulai November 2017 di 10 provinsi yakni Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Bali, Sulawesi Tengah, serta Kalimantan Timur. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper