Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapal Ternak Berkapasitas 500 Ekor Sapi Siap Layani Waingapu-Ende-Cirebon-Jakarta

Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan meluncurkan kapal ternak KM. Camara Nusantara 2 buatan galangan PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia, Madura. Kapal berbobot yang bisa menampung 500 ekor ternak ini bakal melayani angkutan ternak dengan rute Waingapu-Ende-Cirebon-Jakarta.
Kapal tol laut mengangkut hewan ternak/Tempo.co
Kapal tol laut mengangkut hewan ternak/Tempo.co

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan, melalui Direktorat Jenderal Perhubungan, meluncurkan kapal ternak KM. Camara Nusantara 2 buatan galangan PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia, Madura. Kapal berbobot yang bisa menampung 500 ekor ternak ini bakal melayani angkutan ternak dengan rute Waingapu-Ende-Cirebon-Jakarta.

Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Hubungan Antar Lembaga, Buyung Lalana mengatakan KM. Camara Nusantara 2 merupakan satu dari lima kapal ternak yang dipesan Kemenhub untuk mengangkut ternak dari Nusa Tenggara Timur.

Dia mengimbuhkan, KM. Camara Nusantara 2 merupakan satu dari dua kapal yang dibangun oleh galangan Adiluhung. "Satu kapal telah diluncurkan pada Juni 2017 lalu," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (22/11/2017).

Progres pekerjaan fisik KM. Camara Nusantara 2 telah mencapai 87,12% per 21 November 2017. Kapal ini memiliki panjang 69,78 meter dengan kecepatan 12 knot. Kapal didukung dua mesin berdaya 1.110 Tenaga Kuda.

Untuk diketahui, pembangunan kapal khusus pengangkut ternak merupakan upaya memperbaiki tata niaga komoditas strategis daging sapi. Kapal ternak diharapkan bisa memperlancar distribusi ternak sapi sehingga mengurangi gejolak harga di pasaran akibat kelangkaan stok.

Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri Ditjen Hubla, Capt. Wisnu Handoko menuturkan, kapal ternak memerlukan penanganan khusus sehingga berbeda dengan kapal umum. Di Indonesia, kapal kargo umum tidak dirancang untuk mengangkut ternak. Sehingga banyak sapi yang tidak terawat dengan baik pada saat proses pengiriman," imbuhnya.

Menurut Wisnu, proses penanganan secara tradisional ternak ; dari truk ke kapal dan sebaliknya tidak memperhatikan prinsip kesejahteraan hewan. Akibatnya, bobot ternak bisa susut hingga 30% saat tiba di tujuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper