Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepri Diminta Genjot Pariwisata

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur mendorong pemerintah daerah di kawasan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) agar menggenjot kunjungan wisatawan asing (wisman) ke Indonesia.
Warga Tionghoa naik perahu motor usai sembahyang laut dalam festival Peh Cun, di Tanjungpinang, Kepri, Minggu (21/6/2015)./Antara-Yuli Seperi
Warga Tionghoa naik perahu motor usai sembahyang laut dalam festival Peh Cun, di Tanjungpinang, Kepri, Minggu (21/6/2015)./Antara-Yuli Seperi

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur mendorong pemerintah daerah di kawasan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) agar menggenjot kunjungan wisatawan asing (wisman) ke Indonesia.

Menurutnya, Kepulauan Riau memiliki potensi untuk terus mengembangkan pariwisata searah dengan arah pemerintah pusat yang ingin menjadi pariwisata sebagai salah satu pendorong ekonomi nasional.

"Kita tak boleh lagi kalah dengan negara tujuan wisata lainnya, seperti Vietnam, Malaysia, serta Thialand," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis, (23/11/2017).

Asman berpendapat untuk mendorong pariwisata di Kepri, kerja sama antara semua pelaku pariwisata sangat penting. Menurutnya, pemerintah telah berambisi untuk mencatat 20 juta kunjungan wisatawan pada 2019 sehingga kontribusi Kepri sangat penting. Pasalnya, Kepulauan Riau dapat menjadi salah satu pintu masuk wisman ke Indonesia.

"Pemerintah sudah jelas, saat ini konsentrasi untuk mendorong pariwisata, sebagai tulang punggung ekonomi," tambahnya.

Adapun, target kunjungan wisatawan di Kepri pada tahun 2017 mencapai 2,2 juta orang. Hingga September 2017 ini, kunjungan wisatawan sudah mencapai lebih dari 1,4 juta orang, atau masih dibutuhkan 800.000 lagi hingga akhir tahun.

Kunjungan wisman ke Kepri didominasi wisatawan asal Singapura, Malaysia, Tiongkok dan India. Kepri merupakan salah satu provinsi dengan kunjungan wisman terbesar di Indonesia setelah Bali dan Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper