Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsensus Ekonom: November Inflasi 0,24%

Konsensus ekonom yang dirangkum Bisnis Indonesia menunjukan proyeksi inflasi November akan mencapai 0,24% sesuai nilai tengah dengan perkiraan nilai rata-rata sebesar 0,23% month on month (mom).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto memberikan paparan saat konferensi pers inflasi di Jakarta, Senin (2/10)./JIBI-Dwi Prasetya
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto memberikan paparan saat konferensi pers inflasi di Jakarta, Senin (2/10)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan perkembangan Indeks Harga Konsumen atau Inflasi November 2017 pada hari ini, Senin (4/12), pukul 11:00 WIB.

Selain Indeks Harga Konsumen (IHK), Kepala BPS RI Suhariyanto akan mengumumkan data Indeks Harga Perdagangan Besar November 2017, Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah November 2017, dan Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Oktober 2017.

Khusus IHK, Inflasi di bulan November akan meningkat tipis dibandingkan tiga bulan terakhir dipicu oleh kenaikan harga bahan pokok jelang akhir tahun.

Konsensus ekonom yang dirangkum Bisnis Indonesia menunjukan proyeksi inflasi November akan mencapai 0,24% sesuai nilai tengah dengan perkiraan nilai rata-rata sebesar 0,23% month on month (mom).

Dengan demikian, konsensus inflasi secara keseluruhan tahun akan mencaai 3,38% berdasarkan nilai tengah dan 3,39% sesuai nilai rata-rata.

Bhima Yudhistira, Ekonom Indef, menuturkan faktor pemicu inflasi disebabkan antisipasi kebutuhan pokok secara musiman jelang libur natal dan tahun baru juga memiliki pengaruh dalam inflasi pangan.

Selain itu, dia melihat perkembangan harga kebutuhan pokok sedikit meningkat karena gangguan cuaca yang menyebabkan pasokan bahan makanan menurun.

“Inflasi bulan November juga dipengaruhi oleh kenaikan biaya transportasi menjelang libur panjang,” kata Bhima, Minggu (3/12).

Dia berharap pemerintah menimbang kembali rencana pemberlakuan batas bawah maskapai penerbangan kelas ekonomi karena akan mendorong inflasi transportasi. Bhima juga menambahkan pentingnya pemerintah berupaya terus menjaga stabilitas harga pangan karena ada kecenderungan naiknya inflasi musiman di bulan Desember menjelang libur natal tahun baru.

Selain itu, dia menghimbau rencana kenaikan tarif sembilan ruas jalan tol sebaiknya ditunda sebagai antisipasi pengendalian inflasi di akhir tahun. Lebih lanjut, dia memaparkan pelemahan rupiah juga perlu dicermati karena memberi tekanan pada harga barang konsumsi yang diimpor khususnya makanan dan pakaian jadi.

Andry Asmoro, Ekonom Bank Mandiri, menuturkan inflasi sedikit meningkat didorong oleh harga pangan menunjukan peningkatan.

Setelah tiga bulan mengalami penurunan yang konsisten, harga bahan makanan per 27 November 2017 telah menaikkan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,06%, dengan kontributor utama adalah beras, bawang merah, dan cabai merah.

Hal ini ditambah dengan awal musim hujan yang telah mengganggu pasokan tanaman pangan, sehingga menyebabkan harga bawang merah dan cabai merah meningkat sekitar 6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper