Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Broker Properti Bisa Tumbuh Dua Digit

Penjualan properti oleh perantara perdagangan atau broker diprediksikan rebound tahun depan dengan kisaran pertumbuhan 25%--40% dibandingkan tahun ini yang mungkin hanya akan tumbuh 5%.
Ilustrasi./Bisnis
Ilustrasi./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan properti oleh perantara perdagangan atau broker diprediksikan rebound tahun depan dengan kisaran pertumbuhan 25% -- 40% dibandingkan dengan tahun ini yang mungkin hanya akan tumbuh 5%.

F. Suherman, Penasihat Properti Suherman Management menuturkan banyak faktor yang melandasinya, khususnya kondisi fundamental ekonomi yang stabil tahun depan ditambah dengan kebijakan pendukung seperti loan to Value Ratio (LTV) yang tetap dipertahankan serta upaya mendorong penyederhanaan pembangunan perumahan.

“Banyak broker yang memperoleh baik kue besar ataupun kue kecil. Dibanfingkan 2016 yang benar-benar bencana, karena pasar primer menunggu, pasar sekunder juga nggak bergerak,”katanya Senin (11/12/2017).

Berdasarkan kajiannya, jika pertumbuhan ekonomi stabil, maka kondisi politik dan properti tidak akan terlalu berkorelasi. Sebaliknya jika fundamental ekonomi memburuk, maka timbulnya persoalan politik akan mempengaruhi industri properti.

Suherman mengatakan tahun ini perolehan pendapatan broker yang diasumsikan terwakili oleh agen besar yang mendominasi pangsa broker hanya akan mencapai Rp100 triliun, namun tahun depan dengan segala indikator yang baik itu , maka bisa melampaui lebih dari Rp120 triliun.

Kehadiran portal penjualan online ungkap dia juga akan menjadi mitra penggerak kinerja broker ke depannya. Pasalnya saat ini kata dia juga telah terjadi perubahan gaya pemasaran secara digital dalam mengundang, mengajak dan memberikan informasi kepada konsumen.

Adapun dalam kondisi normal, kinerja penjualan broker masih didominasi oleh pasar properti sekunder dengan komposisi 70% sisanya pasar primer sebesar 30%. Akan tetapi dalam siklus properti yang melemah maka lazimnya broker akan banyak beralih ke pasar primer.

Tahun depan, kata dia akan terjadi fenomena menarik karena meskipun siklus properti mulai menguat dominasi penjualan di pasar primer tetap berlanjut. Kondisi itu sejalan dengan tingginya pengakuan pengembang dalam menggunakan jasa agen.

“Dulunya bahkan beberapa pengembang kelas atas, belum bekerja sama dengan broker. Mereka masih mengandalkan in house, tapi belakangan mereka tahu kolaborasi pengembang dan broker itu perlu,”imbuhnya.

Secara nasional Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, disusul Sumatera utara dan Sulawesi selatan menjadi pasar sempurna untuk mengerek penjualan. Sementara di kawasan Jakarta sendiri, Jakarta Barat, Jakarta Utara, serta Serpong tetap menjadi menjadi pendorong penjualan tertinggi.

Aan Andriani Director ERA Indonesia mengatakan kinerja penjualan broker properti akhir tahun ini akan ditutup dengan minat konsumen yang semakin memanas dalam belanja properti.

“Di awal tahun sempat jalan di tempat tapi menuju semester II2017 ini terdapat peningkatan yang dapat dilihat dari laris manisnya penjualan proper primer di banyak lokasi di Jabodetabek sendiri,”katanya.

Dia memperkirakan penjualan di pasar primer kini pun mampu menyamai dengan penjualan di proyek properti sekunder, di angka 50% namun pihaknya juga belum bisa memastikan secara pasti karena tahun 2017 belum berakhir

Aan memproyeksikan tahun depan kinerja pasar primer akan lebih positif dengan banyakanya pengembang yang meluncurkan proyek terbarunya dengan penjualan yang terserap dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper