Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Budi Karya: Target Pembangunan Jalur Kereta Api Bakal Meleset

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi optimistis target lima tahun dalam sektor perhubungan dapat tercapai pada 2019, kecuali target pembangunan jalur moda transportasi berbasis rel atau kereta api.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri) memasuki kereta bandara saat uji coba menuju Bandara Soekarno Hatta di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Selasa (5/12)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri) memasuki kereta bandara saat uji coba menuju Bandara Soekarno Hatta di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Selasa (5/12)./ANTARA-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi optimistis target lima tahun dalam sektor perhubungan dapat tercapai pada 2019, kecuali target pembangunan jalur moda transportasi berbasis rel atau kereta api.

Budi mengatakan target pembangunan rel kereta api hingga 2019 tidak dapat tercapai dengan maksimal lantaran pembangunan beberapa jalur kereta api di Kalimantan oleh investor belum terlaksana.

Menurutnya, jalur kereta api yang akan dibangun sebagai jalur logistik tersebut tidak kunjung terbangun lantaran harga batu bara masih belum sesuai. “Dan memang kemungkinan belum bisa tercapai dengan maksimal adalah KA,” kata Budi di Jakarta, Kamis (14/12/2017).

Dia menambahkan pihaknya kemungkinan akan mengarahkan kerja sama pemerintah dan badan usaha pada proyek-proyek tertentu di sektor perkeretaapian.

Menurutnya, jalur kereta api yang terbangun pada 2015-2017 mencapai 388,3 kilometer. adapun target pembangunan jalur kereta api selama lima tahun dari 2015 sampai 2019 sepanjang 3.258 kilometer.

Sementara terkait dengan target pembangunan di sektor lainnya seperti pembangunan bandara, pelabuhan, dan pengadaan bus akan tercapai di akhir 2019.

Dia mencontohkan, pihaknya akan memperkecil ukuran bus yang diadakan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan di kota-kota tertentu, yakni untuk bus sekolah. “Jadi, target bus akan tercapai,” katanya.

Dalam pemaparannya, jumlah bandara yang telah terbangun pada 2015 – 2017 sebanyak 7 bandara. Kemudian, pihaknya juga telah membangun 1.383 unit bus rapid transit hingga tahun ini. Adapun terkait dengan pelabuhan, dia menuturkan, pihaknya telah membangun pelabuhan laut di 104 lokasi dan pelabuhan penyeberangan sebanyak 11 lokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper