Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan Ban dan Rantai Tersendat, Industri Sepeda Lesu

Industri sepeda nasional tersandung pembatasan impor untuk ban dan rantai.
Warga bersepeda dilokasi proyek pembangunan jalan tol Medan - Binjai, Sumatra Utara, Rabu (12/4)./Antara-Irsan Mulyadi
Warga bersepeda dilokasi proyek pembangunan jalan tol Medan - Binjai, Sumatra Utara, Rabu (12/4)./Antara-Irsan Mulyadi

 Bisnis.com, JAKARTA—Industri sepeda nasional tersandung pembatasan impor untuk ban dan rantai.

Rudiyono, Ketua Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI), menyampaikan pembatasan impor ini mengganggu produksi pabrikan. Pasokan komponen biasanya didatangkan dari pabrikan di kawasan Asia karena produk lokal tidak tersedia.

Pabrikan lokal belum dapat memproduksi ban dan rantai dalam jumlah besar. Selain itu, kualitas manufaktur penyuplai ban dan rantai sepeda Indonesia terbilang belum memenuhi standar yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Ban sebagai bahan baku untuk industri sepeda termasuk ke dalam produk impor yang diatur melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 77 Tahun 2016. Peraturan tersebut berupaya untuk mengendalikan impor ban di pasar domestik untuk mendorong industri nasional. Namun, beberapa industri seperti pertambangan, perkapalan, perkebunan, dan sepeda masih memerlukan ban dengan spesifikasi khusus yang diatur dalam beleid ini.

"Hal ini diperburuk karena ada pabrikan dalam negeri penyuplai komponen sepeda nasional yang pindah ke Vietnam," kata Rudiyono kepada Bisnis, Senin (18/12/2017).

Dia menyebutkan saat ini kapasitas produksi sepeda nasional mencapai 2,5 juta unit per tahun. Namun sampai dengan pada awal Desember 2017 ini pabrikan hanya dapat memproduksi sekitar 1,8 juta—2 juta unit sepeda.

Rudiyono berharap pemerintah dapat menjamin ketersediaan bahan baku untuk industri sepeda. Sebanyak 50%—60% dari total kebutuhan bahan baku industri ini masih diimpor dari berbagai negara, seperti China, Taiwan, dan Jepang.

"Permasalahan ini akan dibicarakan kembali melalui pertemuan dengan Kementerian Perindustrian pada pekan ini," ungkapnya.

Sementara itu, AIPI memprediksi kebutuhan sepeda nasional pada 2017 dapat mencapai 7 juta—7,5 juta unit. Angka ini terkoreksi menjadi hanya sekitar 5,5 juta–6 juta unit sepeda.

Dia menjelaskan penjualan sepeda asal china mendominasi lebih dari 70% pangsa pasar domestik. "Pada tahun ini impor sepeda utuh dari China dikenakan bea masuk sebanyak 10%, sedangkan pada 2018 turun menjadi 5%. Kondisi ini akan membuat pabrikan China semakin mendominasi di pasar lokal pada tahun depan," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper