Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bawang Merah Anjlok, Pemprov Jateng Lakukan Penyerapan

Panen raya secara besar-besaran di sejumlah kabupaten seperti Brebes, Temanggung, Demak, Boyolali, Tegal serta Grobogan menyebabkan turunnya harga bawang merah di titik terendah.
Petani panen bawang merah di Desa Taraban, Pamekasan, Jawa Timur, Senin (2/10)./ANTARA-Saiful Bahri
Petani panen bawang merah di Desa Taraban, Pamekasan, Jawa Timur, Senin (2/10)./ANTARA-Saiful Bahri

Bisnis.com, SEMARANG - Harga bawang merah sempat anjlok beberapa waktu lalu dan membuat para petani resah. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan langkah cepat untuk menanggulangi hal itu dengan melakukan berbagai cara yang telah dipersiapkan.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Jateng Arif Sambodo mengatakan, panen raya secara besar-besaran di sejumlah kabupaten seperti Brebes, Temanggung, Demak, Boyolali, Tegal serta Grobogan menyebabkan turunnya harga bawang merah di titik terendah.

Selain panen raya, curah hujan yang tinggi menyebabkan kualitas bawang menjadi kurang bagus untuk dijual.

"Kami dari Pemerintah Provinsi Jateng melakukan berbagai upaya, salah satunya bekerjasama dengan Bulog untuk menyerap bawang merah dengan harga Rp14.000 per kilogramnya, sesuai dengan perintah dari Kementrian Pertanian untuk penyerapan kali ini," ujarnya, Kamis (4/1/2018).

Selain itu Pemerintah Provinsi juga bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri, dengan memerintahkan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia untuk membantu menyerap bawang merah dengan harga yang menguntungkan bagi para petani.

Kemudian Bank Indonesia juga turut membantu penyerapan, dengan membeli bawang merah untuk dijual ke PD Pasar Jaya. Bahkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) Provinsi Jateng juga turut membantu membeli sebanyak 13 ton dengan harga Rp18.000 perkilogramnya.

Menurutnya Kabupaten Brebes menjadi penyumbang terbanyak produksi bawang merah dengan angka 80% untuk tingkat Provinsi Jateng, serta 30% dalam skala nasional.

"Serapan cukup banyak untuk menanggulangi anjloknya harga bawang merah seperti Bulog hingga saat ini sudah menyerap 65 ton, sementara Untuk BI akan menyerap 4 ton yang akan dibawa ke PD Pasar Jaya DKI Jakarta," tambahnya.

Dalam sekali panen Arif mengungkapkan, petani Kabupaten Brebes bisa menghasilkan 77 ton bawang merah siap jual dengan berbagai macam kualitas.

Pemerintah Provinsi juga melakukan upaya penyerapan bawang merah, melalui ekspor ke sejumlah negara terutama di kawasan Asia sebagai pasar yang cukup potensial.

"Menghadapi panen raya yang cukup melimpah Dinperindag Jateng akan membangun gudang khusus penyimpanan bawang merah di Kabupaten Brebes serta menambahkan alat pengering bawang agar mutu lebih baik," ujarnya.

Penyerapan secara besar-besaran nampaknya tak terpengaruh pada harga bawang di Kota Semarang. Seperti pedagang Pasar Peterongan Semarang, Hana mengatakan jika harga bawang pada tahun baru mengalami kenaikan sekitar Rp5.000 per kilogramnya.

"Harga bawang merah terus naik minggu lalu harganya Rp15.000 kini menjadi Rp20.000 cukup mahal meskipun pasokan sedang banyak," tuturnya.

Menurutnya harga bawang mengalami kenaikan karena masalah distribusi yang terhambat. Stoknya bawang di tengkulak berkurang pada awal tahun baru ini. Jadi harga terus merangkak naik.

Hal yang sama juga dialami pedagang sayuran Pasar Gayamsari, Sukarni. Ia menjelaskan jika harga sayuran termasuk bawang mengalami kenaikan pada tahun baru dan setelah tahun baru.

"Bawang merah berada di angka Rp19.000 per kilogram sebelumnya hanya Rp14.000 naik sekitar Rp5.000 Menurut saya karena stok di Kota Semarang menipis," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper