Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Strategi SKK Migas Jaga Produksi Migas Nasional

SKK Migas menilai dibutuhkan beberapa strategi untuk terus menjaga produksi migas di Indonesia. Apalagi, beberapa blok sudah cukup tua atau memasuki tahap mature field.

Bisnis.com, JAKARTA – SKK Migas menilai dibutuhkan beberapa strategi untuk terus menjaga produksi migas di Indonesia. Apalagi, beberapa blok sudah cukup tua atau memasuki tahap mature field.

Untuk itu, SKK Migas pun berharap kepada pemerintah agar menentukan calon operator baru pada blok-blok yang akan masuk masa terminasi dari jauh-jauh hari.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan, pemerintah diharapkan bisa menunjuk calon operator baru pada blok yang akan masuk masa terminasi sejak jauh-jauh hari. Seperti, ada beberapa blok yang akan memasuki terminasi pada 2023, diharapkan sudah bisa ditentukan sejak 2018.

“Jadi tidak perlu menunggu masa kontraknya habis terlebih dulu,” ujarnya pada Jumat (5/1).

Amien menuturkan, kalau sudah ditunjuk operator baru, tetapi masa transaksi pendek juga akan sulit seperti yang terjadi di Blok Mahakam saat peralihan operator dari Total EP menjadi Pertamina.

“Kalau ditentukan sejak jauh-jauh hari, kan operator baru bisa mulai mengebor dengan pelaksanaan pengeborannya tetap dilakukan oleh operator existing sampai kontrak habis,” tuturnya.

Selain itu, untuk menjaga produksi minyak, SKK Migas juga mendorong agar KKKS menggunakan teknologi yang bisa memperkecil penurunan produksi sumber daya alam tersebut.

Dia menyoroti ada dua teknologi yang bisa dijadikan andalan untuk bisa menjaga produksi di tengah kondisi blok yang sudah tua.

Pertama, dengan menggunakan enhanced oil recovery (EOR), Kedua dengan electrical submersible pump (ESP) yang lebih baik.

“Untuk ESP bisa mulai dilakukan lebih cepat yakni, pada 2018, sedangkan untuk EOR mungkin baru bisa terlihat pada 2019 dan 2020. Intinya, kami akan alokasikan banyak sumber daya untuk mendorong EOR maupun ESP yang lebih baik,” ujarnya.

Lewat benchmark dari negara lain, penggunaan EOR sangat pas dengan kondisi mature field di Indonesia. Jadi, walaupun kondisi blok sudah tua, tetapi tetap bisa menjaga tingkat produksinya.

Untuk ESP, SKK Migas mencatat sedang mempelajari lebih dalam dan sebagian sudah diujicoba kepada pompa-pompa ESP yang sudah lebih bagus.

Amien menyebutkan, selain itu, mash ada 14 wilayah kerja migas yang masih dalam tahap pengembangan. “Kalau bisa selesai sesuai rencana juga bisa menjaga produksi migas di Indonesia,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Surya Rianto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper