Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Protes Pembunuhan dan Pemerkosaan Anak, Dua pengunjuk Rasa Tewas Tertembak

Aksi unjuk rasa menentang pembunuhan dan pemerkosaan di Pakistan berujung kematian dua pengunjuk rasa.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Kabar24.com, LAHORE - Aksi unjuk rasa menentang pembunuhan dan pemerkosaan di Pakistan berujung kematian dua pengunjuk rasa.

Dua warga sipil tewas ketika para petugas mengeluarkan serangkaian tembakan untuk membubarkan kerumunan, yang menyerang sebuah kantor polisi di Pakistan, Rabu (10/1/2018), dalam unjuk rasa terkait pemerkosaan dan pembunuhan bocah perempuan berusia tujuh tahun.

Polisi menemukan jenazah Zainab Ansari dari sebuah tempat pembuangan sampah di kota Kasur di Pakistan timur pada Selasa, empat hari setelah bocah tersebut dilaporkan hilang.

Penculikan, pemerkosaan dan pembunuhan terhadap anak perempuan itu merupakan kejadian kedua belas yang terjadi dalam setahun terakhir ini di distrik Kasur, kata kepolisian.

Masyarakat setempat berang terhadap pihak berwenang, yang mereka anggap tidak mampu menyidik kasus-kasus seperti itu.

Juru bicara pemerintah provinsi Punjab, Pakistan, Malik Muhammad Ahmad Khan, mengatakan kepada Reuters bahwa para pengunjuk rasa berubah menjadi brutal dan kemudian menyerang sebuah kantor polisi daerah.

"Mereka mulai melempari kantor polisi dengan batu dan beberapa pengunjuk rasa bersenjata menembakkan peluru ke arah polisi. Untuk menghentikan mereka, polisi melakukan tembakan ke udara," kata Khan.

Ia menambahkan bahwa dua orang meninggal dan satu terluka dalam peristiwa itu.

Para warga setempat mengatakan polisi melakukan tindakan yang tidak perlu.

"Unjuk rasa waktu itu berjalan dengan damai, beberapa mahasiswa kemudian melemparkan batu-batu dan polisi menanggapinya dengan melancarkan tembakan ke arah kerumunan," kata Saleem ur Rehman, seorang warga yang ikut berunjuk rasa, kepada Reuters.

"Situasi hukum dan ketertiban di sini sangat buruk dan sudah banyak kejadian. Itu yang diprotes."

Orang tua Zainab, yang tidak berada di Pakistan ketika putri mereka diculik, kembali ke negara itu pada Rabu.

"Saya ingin keadilan! Saya ingin keadilan!" tangis ibu Zainab saat dikelilingi para wartawan di bandara internasional di ibu kota negara Pakistan, Islamabad.

Kasus Zainab telah menarik perhatian para pemimpin sipil dan militer Pakistan.

Kepala Menteri Punjab, Shahbaz Sharif mendesak agar tindakan segera dilakukan.

Kepolisian di Kasur membantah bahwa mereka lemah dalam menyelidiki penculikan di kota itu.

Pejabat kepolisian daerah Zulfiqar Hameed mengatakan kepada Reuters bahwa empat punculik sudah ditangkap dan satu lainnya tewas dalam proses penangkapan.

"Menurut penyelidikan, dalam setiap kasus, seorang pedofil menculik anak-anak perempuan, kemudian memerkosa dan membunuh mereka," katanya.

Kasus Zainab akan segera terkuak, ujarnya, "Kami punya rekaman CCTV yang memperlihatkan seorang pria muda sedang membawanya [Zainab]. Kami akan segera menangkap pria tersebut," kata Hammed.

Ia menambahkan bahkan 95 contoh DNA sudah dikumpulkan dari para tersangka.

Sejumlah pejabat kepolisian sudah dimutasi dari wilayah itu karena dianggap gagal menangani laporan soal anak-anak yang hilang sejak 2015.

Pada tahun itu, pihak berwenang mengungkap suatu jaringan pedofil yang terhubung dengan sebuah keluarga terpandang di wilayah setempat.

Setidaknya dua orang sudah dihukum dalam kasus itu. Menurut pihak berwenang ada ratusan anak di wilayah tersebut yang mengalami pelecehan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper