Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AIPI: Industri Sepeda Hadapi Tantangan Besar di 2018

Industri sepeda di Tanah Air diprediksi bakal mengarungi tahun bisnis 2018 dengan tantangan yang cukup besar. Pasalnya, sejumlah regulasi yang akan bergulir tahun ini diperkirakan bakal membuka keran impor sepeda lebih deras lagi.
Warga bersepeda dilokasi proyek pembangunan jalan tol Medan - Binjai, Sumatra Utara, Rabu (12/4)./Antara-Irsan Mulyadi
Warga bersepeda dilokasi proyek pembangunan jalan tol Medan - Binjai, Sumatra Utara, Rabu (12/4)./Antara-Irsan Mulyadi

Bisnis.comJAKARTA—Industri sepeda di Tanah Air diprediksi bakal mengarungi tahun bisnis 2018 dengan tantangan yang cukup besar. Pasalnya, sejumlah regulasi yang akan bergulir tahun ini diperkirakan bakal membuka keran impor sepeda lebih deras lagi.

Ketua Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI) Rudiyono mengatakan salah satu tantangan yang akan dihadapi oleh produsen sepeda nasional adalah terkait penurunan bea masuk impor, khususnya untuk sepeda yang berasal dari China.

“Sepertinya mulai tahun ini industri sepeda akan mengalami persaingan yang cukup berat, kerena BM [bea masuk] sebesar 5% mulai berlaku,” ujarnya di Jakarta, belum lama ini.

Pernyataan Rudiyono tersebut merujuk pada keputusan pemerintah untuk menurunkan bea masuk sepeda utuh dari China menjadi 5% dari sebelumnya 10% mulai tahun ini.

Selain itu, beberapa komponen sepeda masih sulit didapat karena harus melalui mekanisme pengadaan dari luar negeri (impor) dengan biaya yang cukup tinggi.

“Bea masuk bahan bakunya masih tinggi [30%] dan larangan terbatas impor ban dan rantai sepeda juga jadi hambatan,” jelasnya.

Kualitas manufaktur penyuplai ban dan rantai sepeda di Indonesia terbilang belum memenuhi standar yang dibutuhkan oleh industri sepeda nasional. Sebagai contoh, ban yang merupakan komponen industri sepeda termasuk ke dalam produk impor yang diatur melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 77 Tahun 2016. Peraturan tersebut dimaksudkan untuk mengendalikan impor ban di pasar domestik untuk mendorong industri nasional.

Namun, beberapa industri seperti pertambangan, perkapalan, perkebunan, dan sepeda masih memerlukan ban dengan spesifikasi khusus yang diatur dalam beleid ini.

“Tapi industri sepeda tetap berjuang dan tetap optimistis,” terang Rudiyono.

AIPI memprediksi kebutuhan sepeda nasional pada 2017 dapat mencapai 7 juta—7,5 juta unit. Angka ini kemudian dikoreksi menjadi hanya sekitar 5,5 juta–6 juta unit sepeda.

Sementara itu, terkait target yang dibidik pada sepanjang tahun ini, Rudiyono belum dapat mengungkapkan secara pasti berapa pertumbuhan yang akan diincar.

“Belum ditetapkan angkanya [pertumbuhan 2018], mungkin setelah pekan depan rapat AIPI baru bisa diperkirakan growth-nya,” ujar Rudiono.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andry Winanto
Editor : Ratna Ariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper