Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub: Operasional BIJB Harus Disiapkan Matang

Kementerian Perhubungn menilai persiapan operasional Bandara Internasional Jawa Barat harus dilakukan secara matang. Pekerjaan rumah yang tersisa harus dikerjaan secara intensif mengingat jadwal operasional pada Juli 2018 kian dekat.
Foto udara proyek pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Kamis (11/1)./ANTARA-Raisan Al Farisi
Foto udara proyek pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Kamis (11/1)./ANTARA-Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungn menilai persiapan operasional Bandara Internasional Jawa Barat harus dilakukan secara matang. Pekerjaan rumah yang tersisa harus dikerjaan secara intensif mengingat jadwal operasional pada Juli 2018 kian dekat.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Agus Santoso mengatakan ada tiga masalah yang harus dituntaskan. Pertama perpanjangan landasan pacu di mana saat ini sudah dibangun sepanjang 2.500 m x 60 m. Panjang landasan pacu menurut Agus belum bisa digunakan untuk operasional pesawat berbadan lebar.

"Untuk itu akan dilakukan perpanjangan runway sepanjang 500 meter sehingga panjang runway menjadi 3.000 meter. Kami akan mengawal proses perpanjangan runway tersebut sehingga memenuhi aspek keselamatan penerbangan sesuai aturan yang berlaku,” ujar Agus dalam siaran pers, Rabu (17/1/2018).

Sebagaimana diketahui, operasional perdana BIJB pada Juli 2018 bakal bakal diperuntukkan bagi embarkasi haji. Oleh karena itu, BIJB diharuskan mendukung pendaratan pesawat berbadan lebar seperti bakal menjadi bandara untuk embarkasi haji. Oleh karena itu, pesawat berbadan lebar seperti Boeng 747 dan B777 series atau Airbus A330 series yang biasa digunakan untuk penerbangan haji.

Selain landasan pacu, jalan akses menuju BIJB juga harus disiapkan. Akses tersebut bisa berupa kereta bandara maupun jalan umum. Agus menegaskan, akses ke bandara menjadi persoalan yang harus diselesaikan para pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, PT BIJB, dan PT Angkasa Pura II.

Di sisi lain, rencana operasional bandara juga perlu kepastian. Pihak Kemenhub mengajak PT. Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan PT. Angkasa Pura (AP) II sebagai calon pengelola bandara untuk berkoordinasi lebih intensif. ""Ini dilakukan agar operasional bandara nantinya berjalan lancar dan sukses, mengingat waktunya sudah semakin dekat dengan rencana pembukaan bandara,” pungkas Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper