Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program Padat Karya, Pemerintah Sasar 1.000 Desa

Pemerintah menargetkan program padat karya (cash for work) melalui dana desa tahun ini dapat mensasar 1.000 desa di 100 kabupaten. Selain mengurangi angka pengangguran, program padat karya bertujuan untuk mengintervensi pengurangan angka stunting.
Menko PMK Puan Maharani memimpin rapat koordinasi tingkat menteri di Kantor Kementerian PMK, Jakarta, Senin (24/7)./ANTARA-Reno Esnir
Menko PMK Puan Maharani memimpin rapat koordinasi tingkat menteri di Kantor Kementerian PMK, Jakarta, Senin (24/7)./ANTARA-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menargetkan program padat karya (cash for work) melalui dana desa tahun ini dapat mensasar 1.000 desa di 100 kabupaten. Selain mengurangi angka pengangguran, program padat karya bertujuan untuk mengintervensi pengurangan angka stunting.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani mengatakan program padat karya telah dimulai pada Januari 2018 dengan menyasar 100 desa di 10 kabupaten.

“Januari ini dilakukan di 10 Kabupaten dengan  100 desa, yang mana nantinya akan dilaksanakan dalam setahun ini di 100 kabupaten dengan 1000 desa. Kenapa kami pilih di 100 Kabupaten dengan 1000 desa, karena kita juga akan masuk untuk mengintervensi hal-hal yang berkaitan dengan stunting atau kekurangan gizi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (18/01/2017).

Puan menjelaskan program tersebut tidak mengurangi hak bagi lebih dari 74.000 desa untuk mendapatkan dana desa. Dana desa pada tahun ini akan disalurkan melalui tiga tahap yakni tahap pertama pada Januari sebanyak 20%, tahap ke dua  pada Maret sebanyak 40% dan tahap ke tiga pada Juli sebesar 40%.

“74.000 desa akan tetap mendapatkan haknya, hanya kemudian 100 kabupaten dengan 1.000 desa ini akan menjadi tempat kami mengintegerasikan kegiatan terkait stunting dan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo mengatakan 100 kabupaten dengan 1000 desa yang menjadi target program tersebut dipilih berdasarkan rangking daerah kategori paling miskin.

Menurutnya, dana desa di 1000 desa tersebut secara otomatis akan mendapatkan dana desa dengan jumlah terbanyak karena formula pembagian jumlah dana desa tahun ini berubah.

Jika pada tahun lalu menggunakan rumusan 90:10 yakni 90% dana desa dibagi rata ke seluruh desa dan 10% dibagi berdasarkan konsdisi desa, berubah menjadi formula 80:20 yakni 80% dibagi rata ke seluruh desa dan 20% dibagi berdasarkan kondisi desa.

“Tahun lalu pencairan [dana desa] tahap pertama April, kemudian tahap ke dua Agustus. Pak Presiden minta Januari sudah cair sehingga bisa langsung bekerja, untuk semua desa,” ujarnya.

Eko menuturkan untuk program padat karya sebanyak 30% dari Rp60 Triliun dana desa atau sebesar Rp18 Triliun digunakan untuk untuk membayar upah kerja proyek dana desa. Dia optimis program tersebut dapat menciptakan sebanyak 5 juta lapangan pekerjaan di desa.

“Tapi cash for work tidak hanya dari dana desa saja, kalau dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi ada program Prukades [Produk Unggulan Kawasan Perdesaan] yang juga menciptakan lapangan pekerjaan,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper