Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMPOR BERAS: Bulog Estimasi Eksportir Butuh 15 Hari

Perum Bulog mengestimasi eksportir beras ke Indonesia memerlukan waktu hingga 15 hari untuk mengapalkan komoditas itu hingga ke pelabuhan setelah penerbitan letter of credit.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Perum Bulog mengestimasi eksportir beras ke Indonesia memerlukan waktu hingga 15 hari untuk mengapalkan komoditas itu hingga ke pelabuhan Indonesia setelah penerbitan letter of credit.

Direktur Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Djarot Kusumayakti memperkirakan kapal pertama eksportir beras akan tiba dalam waktu 10 hingga 15 hari setelah letter of credit (LC) kepada eksportir diterbitkan. Hal ini berdasarkan pengalaman saat impor yang dilakukan Bulog pada 2015.

Dia menyebut para eksportir nantinya bakal melalui sejumlah tahapan mulai dari pengumpulan beras, proses muat ke kapal hingga perjalanan menuju Indonesia. “Kemungkinan kalau lancar semuanya butuh waktu sekitar 10 sampai 15 hari,” Djarot usai rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR, Kamis (18/1).

Pada Rabu (17/1) malam, Bulog telah menutup proses pendaftaran bagi pengekspor beras jenis umum dari sejumlah negara. Kemudian dilanjutkan dengan seleksi administrasi bagi calon eksportir satu hari setelahnya. Pihaknya menargetkan pada Jumat akan langsung dilakukan prosesi lelang atau negosiasi harga.

“Yang akan kami seleksi apakah betul perusahaan yang mendaftar lelang itu bagus, bagaimana profil perusahaan dan peforma ekspornya. Peserta lelang juga akan memberikan indikator harga yang bisa dia kirim dari sana. Kemudian baru kita Bidding,” ujarnya.

Usai negosiasi harga yang dilakukan hari ini (Jumat), baru kemudian dilakukan penandatanganan kontrak dengan pengekspor beras pada Senin nanti. Djarot sendiri tidak bisa memastikan negara mana saja yang akan memasok beras. Pasalnya para negara pemasok akan ditentukan usai lelang dan kontrak.

“Sekarang hanya tersisa 1,5 bulan lagi. Berapa ton beras yang bisa kita masukan hingga ahir Februari? Kami akan berusaha maksimal, karena saat ini juga masih dalam proses,” tukasnya.

Dia menyebut jika satu kapal mampu mengangkut 20.000 ton, maka akan membutuhkan 25 kapal untuk masuk di Indonesia. Proses ini kata dia, membutuhkan waktu yang tidak sedikit.

“Dana impor memang dari internal Bulog. Setelah beras impor sampai, tidak tertutup kemungkinan dana tersebut diganti oleh pemerintah dengan dana cadangan beras pemerintah,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper