Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Pekan Depan, Buy on Weakness Saham-saham Ini

Pada pekan depan investor disarankan melakukan buy on weakness saham-saham sektor pertambangan seperti PTBA, UNTR, ITMG, dan INDY
Pengunjung berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Selasa (16/1/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Pengunjung berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Selasa (16/1/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA—Pada pekan depan investor disarankan melakukan buy on weakness saham-saham sektor pertambangan seperti PTBA, UNTR, ITMG, dan INDY

Pada penutupan perdagangan Jumat (19/1/2018), IHSG menguat 18,23 poin atau 0,28% menuju 6.490,89. Harga meningkat 5 sesi beruntun dan mencatatkan peningkatan 2,13% secara year to date (ytd).

Hari ini, investor asing mencatatkan net sell Rp899,55 miliar. Aksi itu membuat catatan net buy nasabah non residen mencapai Rp3,61 sepanjang 2018, naik 38,51% dari pekan sebelumnya senilai Rp2,61 triliun.

Catatan net buy investor asing mencapai puncaknya per Rabu (17/1/2018) senilai Rp4,81 triliun. Namun, menjelang akhir pekan mereka cenderung melakukan aksi jual.

Research analyst Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hady menyampaikan, optimisme investor sepanjang pekan ini dipengaruhi sejumlah faktor. Pertama, reshuffle kabinet yang dinilai dapat menguatkan dukungan untuk calon petahana dalam Pemilu mendatang.

Kedua, keputusan BI memertahankan suku bunga acuan. Bank sentral juga melonggarkan Giro Wajib Minimum (GWM) menjadi 2%, sehingga berpotensi meningkatkan pencairan kredit.

Di samping itu, IHSG mendapat sentimen positif dari sisi eksternal seperti laju ekonomi China yang di atas estimasi pasar. Capital inflow ke pasar modal pun mengalami peningkatan.

“Peningkatan capital inflow di IHSG turut mendorong penguatan rupiah,” tuturnya kepada Bisnis.com, Jumat (19/1/2018).

Hari ini, rupiah ditutup menguat 0,23% atau 31 poin menjadi Rp13.316 per dolar AS. Angka itu menjadi level tertinggi sejak 22 September 2017 di posisi Rp13.312 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS pada pukul 16.10 WIB merosot 0,23% atau 0,212 menuju 90,286. Angka tersebut menjadi level terendah sejak 1 Januari 2015 di posisi 90,276.

Pada pekan depan, Robertus memprediksi pergerakan IHSG cenderung mixed dengan potensi koreksi. Sentimen yang lebih diperhatikan pasar berasal dari global seperti kemungkinan terjadinya government shutdown di AS.

Dia menambahkan, pekan depan investor dapat melakukan buy on weakness saham-saham sektor pertambangan seperti PTBA, UNTR, ITMG, dan INDY.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper