Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lima Parpol Ini Berpotensi Terpental dari Parlemen

Lima partai politik penghuni Dewan Perwakilan Rakyat terancam tidak mampu melewati ambang batas masuk parlemen pada pemilihan legislatif 2019 lantaran memiliki elektabilitas di bawah 4%.
Ilustrasi
Ilustrasi

Kabar24.com, JAKARTA — Lima partai politik penghuni Dewan Perwakilan Rakyat terancam tidak mampu melewati ambang batas masuk parlemen pada pemilihan legislatif 2019 lantaran memiliki elektabilitas di bawah 4%.

Mengacu pada UU Pemilu No. 7/2017 tentang Pemilihan Umum, partai politik peserta pemilu harus memenuhi ambang batas perolehan suara paling sedikit 4% dari jumlah suara sah secara nasional untuk diikutkan dalam penentuan perolehan kursi anggota DPR.

Dari survei LSI, partai yang berpotensi parpol mereka adalah Partai Nasdem dengan tingkat keterpilihan 4,2% disusul Partai Keadilan Sejahtera (3,8%), Partai Persatuan Pembangunan (3,5%), Partai Amanat Nasional (2,0%), dan Partai Hanura (0,7%).

Data di atas merupakan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada 7-14 Januari 2018. Kendati Nasdem memiliki suara di atas parliamentary threshold (PT) 4%, partai itu tetap terancam karena suaranya berada di dekat marjin kesalahan survei +/- 2,9%.

Lima parpol itu senasib dengan parpol lama non-parlemen yakni Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) maupun kekuatan politik baru Partai Perindo dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Untuk kategori parpol baru, Perindo memiliki tingkat elektabilitas sebesar 3,0%.

Lima Parpol Ini Berpotensi Terpental dari Parlemen

“Partai baru dan papan bawah paling berat lolos PT kecuali kalau mereka memiliki program dan magnet tokoh yang diasosiasikan dengan partai itu,” ujar Peneliti LSI Rully Akbar dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (24/1/2018).

Rully mencontohkan Perindo berhasil mendongkrak suara lewat figur Hary Tanoesoedibjo. Di samping gencar bersosialisasi melalui televisi, partai itu juga menawarkan program langsung dengan cara turun ke lapangan.

Magnet tokoh terbukti berhasil dimanfaatkan jajaran partai menengah, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrat. PKB mengandalkan sosok Muhaimin Iskandar, sedangkan Demokrat menawarkan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.

“Demokrat tidak lagi mengandalkan figur Susilo Bambang Yudhoyono karena sekarang ada putera pertamanya, AHY,” kata Rully.

Berikut klasemen elektabilitas parpol terbaru berdasarkan hasil wawancara LSI atas 1.200 responden pada 7-14 Januari dengan marjin kesalahan +/- 2,9%. Sebagai pembanding adalah suara mereka pada Pileg 2014 dan dua survei sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper