Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INVESTOR PASAR MODAL: Kontribusi Lokal Tembus 54%

Kontributor investor lokal dalan perdagangan efek terus meningkat. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), junlah investor lokal di pasar modal tercatat mencapai 54%.
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian (kiri) berbincang dengan Dirut PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Friderica Widyasari Dewi saat acara pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Senin (20/11)./JIBI-Abdullah Azzam
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian (kiri) berbincang dengan Dirut PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Friderica Widyasari Dewi saat acara pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Senin (20/11)./JIBI-Abdullah Azzam

PASAR MODAL: Komposisi Investor Lokal 54%

Bisnis.com, JAKARTA - Kontributor investor lokal dalan perdagangan efek terus meningkat. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), junlah investor lokal di pasar modal tercatat mencapai 54%.

Besarnya porsi investor lokal ini dinilai sebagai suatu keberhasilan KSEI dan pihak terkait seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menggiatkan kesadaran masyarakat dalam berinvestasi.

"Ini masih menjadi pekerjaan rumah bersama, bagaimana masyarakat di daerah bisa terus berminat dalam investasi," kata Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi di Jakarta, Rabu (24/1/2018), malam.

KSEI mencatat, hingga saat ini jumlah investor pasar modal Indonesia sebesar 1,13 juta atau meningkat sebesar 25,24% bila dibanding periode November 2016.

Dia menambahkan, ke depan investor lokal akan terus berkembang sejalan dengan upaya yang dilakukan oleh pemerintah. Salah satunya adalah dengan pendirian perusahaan efek di daerah.

Perusahaan efek daerah merupakan inisiatif dari OJK bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk meningkatkan transaksi. Selain itu, gagasan ini juga ditujukan untuk memfasilitasi investor lokal agar turut aktif dalam pasar modal.

Sementara itu, KSEI juga mencatat aset di C-BEST mencapai kisaran Rp4.600 triliun. Jumlah tersebut menigkat cukup tajam dibandingkan aset tercatat pada 2012 yang hanya senilai Rp2.762,22 triliun.

"Aset di KSEI masih didominasi saham, kemudian ada obligasi swasta, dan sebagainya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper