Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tim International Peat Mapping Menangi Kompetisi Indonesian Peat Prize

Badan Informasi Geospasial (BIG) mengumumkan Tim International Peat Mapping sebagai pemenang kompetisi Indonesian Peat Prize yang berhadiah senilai US$1 juta pada Jumat (2/2), bertepatan dengan Hari Lahan Basah Sedunia.
Lahan gambut. /cwacwa
Lahan gambut. /cwacwa

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Informasi Geospasial (BIG) mengumumkan Tim International Peat Mapping sebagai pemenang kompetisi Indonesian Peat Prize yang berhadiah senilai US$1 juta pada Jumat (2/2), bertepatan dengan Hari Lahan Basah Sedunia.

Tim yang terdiri dari para ilmuwan dari Remote Sensing Solutions GmbH (RSS), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Universitas Sriwijaya itu, dinilai berhasil menawarkan metode yang relatif paling akurat, terjangkau, dan tepat waktu untuk memetakan lahan gambut. Anggota tim terdiri dari pakar pemetaan dan lahan gambut dari Indonesia, Jerman, dan Belanda yakni Florian Siegert, Uwe Ballhorn, Peter Navratil, Hans Joosten, Muh. Bambang Prayitno, Bambang Setiadi, Felicitas von Poncet, Suroso, dan Solichin Manuri.

Selanjutnya, Pemerintah Indonesia akan menggunakan metode pemenang untuk melindungi dan mengelola lahan gambut, mempercepat restorasi gambut, dan mendukung tujuan pembangunan Indonesia.

Indonesian Peat Prize merupakan kompetisi untuk menemukan metode terbaik untuk memetakan luasan dan ketebalan lahan gambut. Kompetisi yang berlangsung selama dua tahun ini diikuti oleh 44 tim peserta yang terdiri dari berbagai pakar ternama di bidang gambut dan pemetaan.

Kepala BIG Hasanuddin Z. Abidin mengatakan, kompetisi ini telah menghasilkan metode terbaik untuk memetakan lahan gambut yang mengombinasikan ketepatan waktu, biaya, dan keakuratan untuk mendukung tugas BIG dalam pemetaan dan penyediaan data dan informasi geospasial.

BIG akan memimpin proses untuk memanfaatkan metode pemenang sebagai rujukan utama untuk memperbaiki Standar Nasional Indonesia untuk pemetaan gambut skala 1:50.000. Proses akan dimulai dengan mengeluarkan peraturan Kepala BIG tentang pemetaan gambut pada skala 1:50.000.

"Dengan membuat metode tersebut sebagai standar, kami akan memperoleh peta gambut beserta data dan informasi spasialnya sebagai sarana melindungi lahan gambut secara lebih efektif dan efisien,” katanya melalui keterangan resmi pada Jumat (2/2).

BIG memprakarsai Indonesian Peat Prize untuk merespon masih minimnya data dan informasi gambut di Indonesia. Selain itu, akurasi data masih minim.

Gambut merupakan lapisan vegetasi dan tanah yang tebal dan basah yang tertimbun selama ribuan tahun, dapat ditemukan di banyak ekosistem tropis dan Indonesia merupakan rumah bagi hutan rawa gambut terbesar di dunia.

Lahan gambut sangat kaya akan kandungan karbon dan keanekaragaman hayati, namun seringkali dikeringkan atau dibakar untuk dialihfungsikan menjadi lahan pertanian dan perkebunan.

Gambut adalah sumber emisi karbon yang besar ketika dibakar atau membusuk. Pada tahun 2015, lahan gambut berkontribusi pada sekitar 42% emisi di Indonesia. Kebakaran hutan dan lahan gambut yang terjadi di tahun yang sama, juga mengakibatkan sekitar 100.000 kematian dini, menimbulkan kerugian ekonomi yang mencapai Rp221 triliun, serta melepaskan 1,62 miliar metrik ton gas rumah kaca, setara dengan emisi yang dikeluarkan 350.000 kendaraan sepanjang tahun.

Pengukuran kedalaman, atau ketebalan, lahan gambut sangatlah penting. Makin tebal lapisan gambut, makin parah pula dampak ekologis yang ditimbulkan akibat gangguan terhadap gambut, termasuk emisi karbon. Ketidakpastian mengenai data dan informasi tentang gambut telah menghambat berbagai upaya perlindungan dan restorasi gambut serta menciptakan ruang bagi pihak yang tidak bertanggung jawab untuk terus melanjutkan alih fungsi lahan gambut, yang seringkali menyebabkan keringnya gambut dan timbulnya kebakaran.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper