Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) dinilai seharusnya sudah sejak lama memiliki porsi pendapatan non aeronautika yang lebih besar dibandingkan dari bisnis aeronautika.
Pengamat Marketing dan Pendiri Inventure Yuswohady mengatakan selama ini sektor non aeronautika belum banyak digarap oleh pengelola 15 bandara di Indonesia itu. Perusahaan pelat merah ini dinilai masih fokus pada pengembangan bisnis aeronautika.
"Angkasa Pura (AP) II sudah memiliki modal utama, yakni crowd. Jika dikelola dengan benar, porsi pendapatan non aeronautika bisa jauh lebih tinggi," terangnya, Senin (12/2/2018).
Yuswohady menambahkan langkah bisnis AP II sebenarnya sudah dipermudah dengan faktor alami, yakni jumlah pergerakan penumpang di bandara.
Data AP II menunjukkan pergerakan penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta saja mencapai 63 juta orang pada 2017. Jika ditambah 12 bandara lain, maka angkanya mencapai 105,67 juta orang.
"Kalau non aeronautika ini dikembangkan, ditambah modal crowd ratusan juta orang, dampaknya akan luar biasa," lanjutnya.
Pada 2017, AP II membukukan pendapatan sebesar Rp8,24 triliun (unaudited). Dari angka itu, kontribusi bisnis aeronautika mencapai Rp5,01 triliun, sedangkan bisnis non aeronautika sekitar Rp3,23 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
