Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemain Bertambah, Aset Industri Keuangan Nonbank Syariah Terdongkrak

Direktur IKNB Syariah OJK Muchlasin mengatakan pada tahun ini aset IKNB syariah diprediksi masih bisa mencatatkan pertumbuhan, karena jumlah pelaku industri yang merambah usaha syariah diprediksi bertambah.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com,JAKARTA — Aset industri keuangan non bank (IKNB) syariah pada 2017 mencatatkan pertumbuhan sebesar 11% yang didorong faktor penambahan jumlah pelaku industri.

Data yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang statistik IKNB syariah menunjukkan hingga akhir Desember 2017, aset IKNB syariah mencapai Rp99,13 triliun, atau naik jika dibandingkan total aset pada tahun sebelumnya yaitu Rp88,67 triliun.

Hingga akhir 2017, jumlah pelaku industri yang menjalankan kegiatan usaha dengan prinsip syariah (full pledge) mencapai 54 entitas, sedangkan yang menjalankan kegiatan usaha melalui unit usaha syariah (UUS) mencapai 94 entitas.

Jumlah itu meningkat jika dibandingkan realisasi pada 2016. OJK mencatat jumlah pelaku industri yang menjalankan kegiatan usaha secara full pledge pada 2016 sebanyak 33 entitas. Adapun, yang menjalankan usaha melalui UUS mencapai 93 entitas.

Dari total aset IKNB sebesar Rp99,13 triliun pada 2017, sektor asuransi syariah menjadi penyumbang aset terbesar yaitu mencapai Rp40,52 triliun. Kemudian, disusul sektor pembiayaan syariah Rp34,47 triliun, lembaga jasa keuangan khusus syariah Rp22,74 triliun, dana pensiun syariah 1,29 triliun, dan lembaga keuangan mikro syariah Rp100 miliar.

Direktur IKNB Syariah OJK Muchlasin mengatakan pada tahun ini aset IKNB syariah diprediksi masih bisa mencatatkan pertumbuhan, karena jumlah pelaku industri yang merambah usaha syariah diprediksi bertambah.

“Saat ini ada beberapa entitas yang masih mengurus proses perizinan. Ada yang mengajukan izin pendirian UUS, ada juga yang izin langsung mendirikan perusahaan dengan prinsip syariah,” kata Muchlasin, Selasa (13/2/2018).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper