Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bali Krisis Listrik, Conservation Indonesia Silakan Jawa Bali Crossing Dibangun

Conservation International mempersilakan jika transmisi Jawa Bali Crossing tetap dibangun untuk mengatasi ancaman krisis listrik di Pulau Dewata.
Teknisi melakukan perawatan rutin perbaikan jaringan listrik di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (12/2)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Teknisi melakukan perawatan rutin perbaikan jaringan listrik di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (12/2)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, DENPASAR - Conservation International mempersilakan jika transmisi Jawa Bali Crossing tetap dibangun untuk mengatasi ancaman krisis listrik di Pulau Dewata.

Hanya saja, Program Manager Conservation Indonesia Bali Iwan Dewantama mempertanyakan kembali pasokan kebutuhan energi dari keberadaan transmisi tersebut untuk siapa. Menurutnya, pasokan energi dari transmisi tersebut hanya untuk memenuhi kepentingan industri pariwisata.

“Yang membuat kebutuhan listrik meningkat tajam siapa? Orang Bali ingin sekali tidak menggunakan energi listrik secara boros. Energi listrik Bali kebutuhannya meningkat gradual dan memang semakin tajam jika tidak ada energi terbarukan,” jelasnya, Kamis (15/2/2018).

Iwan mengakui apabila acuan pembangunan JBC adalah adalah industri pariwisata, maka transmisi tersebut memang dibutuhkan. Dia mencontohkan, di Sanur saja berencana dibangun hotel 4 lantai dengan 170-an kamar, kemudian Trans Studio akan hadir di Imam Bonjol yang akan menyaingi Trans Studio di Jawa.

Selain itu, akan ada pembangunan mal di Denpasar yang sudah pasti membutuhkan pasokan listrik besar. Dia mengaku mendapat sejumlah informasi tersebur karena ikut dalam proses penilaian amdal. Lebih lanjut dijelaskan bahwa sejumlah pembangunan itu membutuhkan energi listrik.

Namun ditegaskan kembali olehnya, sampai kapan kondisi memanjakan tersebut akan terus dipelihara tanpa adanya tindakan penghematan sekaligus pembangunan energi baru terbarukan (EBT). EBT dinilai lebih cocok dikembangkan di Pulau Dewata dibandingkan memanfaatkan transmisi yang energinya dari PLTU berbahan batubara.

SDM yang dimiliki dinilai sudah mampu, hanya tinggal memanfaatkan saja secara massal. Ditopang lagi dengan potensi solar panel, biogas karena sapi banyak, energi pasang surut air laut, serta arus bawah laut. Pemanfaatan potensi itu akan lebih mudah lagi apabila pemda memaksa pelaku usaha pariwisata menggunakan EBT.

“JBC silakan jalan karena sudah jadi program pemerintah,  tapi kita sebagai masyarakat Bali masak mau terus dimanjakan tanpa ada usaha misalnya membuat EBT,” sentilnya.

 

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Feri Kristianto
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper