Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Pastikan Moratorium Tak Hambat Proyek Infrastruktur Transportasi

Kementerian Perhubungan memastikan moratorium proyek infrastruktur konstruksi melayang (elevated) tidak akan menghambat perkembangan proyek yang tengah berjalan.
Pekerja beraktivitas didekat tiang pancang yang roboh pada proyek kontruksi pembangunan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di Jalan D I Panjaitan, Jakarta, Selasa (20/2)./Antara
Pekerja beraktivitas didekat tiang pancang yang roboh pada proyek kontruksi pembangunan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di Jalan D I Panjaitan, Jakarta, Selasa (20/2)./Antara

Bisnis.com, SEMARANG -- Kementerian Perhubungan memastikan moratorium proyek infrastruktur konstruksi melayang (elevated) tidak akan menghambat perkembangan proyek yang tengah berjalan.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan selama moratorium berlangsung, manajemen konstruksi di proyek konstruksi melayang akan dievaluasi.

"Kami khawatir ada tata cara kerja yang tidak sesuai dengan SOP [standard operating procedure]," ujarnya saat berbincang dengan media dalam penerbangan menuju Semarang, Kamis (22/2/2018).

Budi menduga beban pekerja yang melampaui jam kerja menjadi salah satu pemicu insiden di proyek-proyek konstruksi melayang. Dia menekankan, dalam standar pekerjaan konstruksi, pekerja harus mendapat jam istirahat dan fasilitas rehat yang memadai.

Sebagaimana diketahui, proyek yang ditangguhkan antara lain proyek light tail transit (LRT) Palembang, LRT Jakarta, LRT Jabodetabek, dan mass rapid transit (MRT) Jakarta. Moratorium diputuskan pada Selasa (20/2) menyusul insiden kecelakaan kerja di proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

Insiden yang melukai tujuh pekerja itu menambah daftar kecelakaan proyek infrastruktur menjadi 14 insiden dalam enam bulan terakhir. Menteri BUMN, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Menhub pun memutuskan moratorium proyek konstruksi melayang.

Adapun proyek yang dipastikan tidak akan terhambat adalah LRT Palembang karena konstruksi melayang sudah rampung. Pekerjaan proyek tinggal menyelesaikan tahap bakal pelanting (rolling stock) dan persinyalan.

Sementara itu, konstruksi proyek LRT Jakarta trase Kelapa Gading -- Veledrome diperkirakan sudah bisa dilanjutkan dalam sepekan. 

Budi juga menepis anggapan target penyelesaian proyek menjadi penyebab dari beberapa insiden yang terjadi.

"Kami bukan kejar target, tapi kita memang ketinggalan. Kita justru mengejar ketertinggalan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper