Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Melamin ke India Berpotensi 20.000 ton Per Tahun

Directorate General of Anti-Dumping and Allied Duties India merekomendasikan tidak memperpanjang pengenaan Bea Masuk Anti-Dumping produk melamin asal Indonesia yang masuk ke negara itu.
Ilustrasi/JIBI-Paulus Tandi Bone
Ilustrasi/JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Directorate General of Anti-Dumping and Allied Duties India merekomendasikan tidak memperpanjang pengenaan Bea Masuk Anti-Dumping produk melamin asal Indonesia yang masuk ke negara itu.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Aromatik Olefin dan Plastik (Inaplas) Fajar Budiyono menanggapi positif keputusan ini. Hal ini dinilai akan membuka kembali peluang ekspor melamin ke negara tersebut setelah bea masuk dicabut.

Menurutnya dengan dicabutnya BMAD, industri melamin dapat kembali bangkit untuk melakukan ekspor dengan potensi mencapai 30% dari kapasitas produksi per tahun atau sekitar 20.000 ton ke India.

“Secara kualitas kita cukup bagus. Ini kesempatan bagus untuk [kembali] ekspor karena potensi ekspor ke India cukup besar,” kata Fajar kepada Bisnis, Jumat (23/2/2018).

Setelah dikenakan BMAD oleh India, secara otomatis menyebabkan ekspor melamin kehilangan pasar. Bahkan sampai membuat pabrik industri itu terpaksa gulung tikar di Kalimantan Timur akibat tidak memiliki pasar.

Putusan tersebut juga diharapkan mampu menggerakkan para pemain industri peralatan rumah tangga melakukan ekspansi. Pemerintah diminta memberikan sosiasliasi serta bimbingan terkait pasar India.

“Kami berharap bantuan pemerintah seperti jaminan keuangan dan penyelenggaraan pameran terkait industri ini, karena secara kualitas kita kompetitif,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper