Telkomsel dan Huawei Luncurkan CloudAIR 2.0

Duwi Setiya Ariyanti
Jumat, 2 Maret 2018 | 01:20 WIB
Teknisi Telkomsel melakukan perawatan jaringan di salah satu menara Base Transceiver Station (BTS) di kawasan Perkebunan Malabar, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/9)./JIBI-Rachman
Teknisi Telkomsel melakukan perawatan jaringan di salah satu menara Base Transceiver Station (BTS) di kawasan Perkebunan Malabar, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/9)./JIBI-Rachman
Bagikan

 

Bisnis.com, JAKARTA—Pada acara Mobile World Congress (MWC) 2018 di Barcelona, Spanyol, PT Telekomunikasi Seluler dan Huawei meluncurkan CloudAIR 2.0 yang merupakan solusi integrasi jaringan broadband.

Dikutip dari keterangan resminya, Kamis (1/3/2018), Telkomsel dan Huawei menghasilkan solusi penggabungan jaringan dari kerja sama Huawei’s Joint Innovation Center (JIC) 2.0.

Melalui solusi ini, Telkomsel bias meningkatkan efisiensi antar-muka jaringan dan fleksibilitas pembangunan jaringan sehingga berkontribusi pada peningkatan pengalaman bagi pelanggan. Selain itu, operator bisa memeroleh efisiensi dari pembagian spektrum, power dan saluran.

Mengacu pada hasil uji coba yang diterapkan, solusi ini mampu menaikkan kecepatan downlink LTE sebesar 116% yakni dari kecepatan 50 Mbps ke 108 Mbps. Di sisi lain, perbaikan jangkauan di area luar ruang bisa menyentuh 21,4% dan pengalaman pengguna naik hingga tiga kali lebih baik ketika di dalam ruangan.

Direktur Perencanaan dan Transformasi Telkomsel Edward Ying mengatakan pihaknya berkomitmen menghadirkan inovasi teknologi khususnya yang terkait dengan upaya pembangunan jaringan broadband. Sejalan dengan tujuan itu, CloudAIR 2.0 mampu membantu menggabungkan berbagai jaringan broadband yang berdampak pada maksimalisasi kapasitas dan jaringan.

“Solusi CloudAIR 2.0 telah membantu kami dalam mengkonvergensikan berbagai jaringan broadband sehingga memaksimalkan kapasitas dan jangkauan, yang tentunya meningkatkan pengalaman pengguna,”ujarnya.

Menurutnya, penggabungan jaringan broadband menjadi penting, mengingat perseroan terus meningkatnya penetrasi jumlah pelanggan 4G.

Di sisi lain, naiknya penetrasi pelanggan 4G ternyata masih menyisakan pelanggan 2G sehingga dibutuhkan upaya untuk memaksimalkan spektrum melalui penetapan jadwal alokasi 2G dan 4G. Sebagai gambaran, Telkomsel telah membangun teknologi LTE 2300 MHz, 2100 MHz, 1800 MHz and 900 MHz secara bersamaan.

Solusi CloudAIR 2.0 memiliki dua teknologi yakni modifikasi spektrum dan modifikasi saluran. Adapun, melalui modifikasi spektrum, alokasi dan penyesuaian spektrum bisa dilakukan menyesuaikan dengan trafik.

Namun, kedua proses tersebut bisa berjalan tanpa terpotong kendala pada radio access technologies (RAT) yakni perangkat yang berbeda sistem atau protocol. Umumnya, ketika perangkat ini berada terlalu lama di spektrum tertentu.

Teknologi lainnya yakni modifikasi saluran yang memungkinan gabungan bandwidth downlink yang melampaui high band serta cakupan uplink yang lebih baik dari low band. Pemilihan high band dan low band ini berdampak pada perbaikan jangkauan band tinggi. Utamanya, pada wilayah di dalam ruangan LTE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Sutarno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper