Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penanganan Logistik Kebencanan Butuh Penyeragaman Aturan

Indonesia saat ini masih memiliki peraturan yang berbeda-beda di setiap instansi dalam menangani logistik kebencanaan sehingga perlu dibuat satu regulasi demi penyaluran bantuan yang lebih maksimal.
Petugas menyusun bantuan logistik untuk korban Topan Haiyan di Filipina ke dalam pesawat Hercules di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (13/11) Pemerintah Indonesia memberikan bantuan kepada korban Topan Haiyan di Filipina senilai US$ 2 juta dengan rincian berupa uang tunai sebesar US$ 1 juta dan sisanya dalam bentuk natura atau kebutuhan makanan./antara
Petugas menyusun bantuan logistik untuk korban Topan Haiyan di Filipina ke dalam pesawat Hercules di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (13/11) Pemerintah Indonesia memberikan bantuan kepada korban Topan Haiyan di Filipina senilai US$ 2 juta dengan rincian berupa uang tunai sebesar US$ 1 juta dan sisanya dalam bentuk natura atau kebutuhan makanan./antara

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia saat ini masih memiliki peraturan yang berbeda-beda di setiap instansi dalam menangani logistik kebencanaan sehingga perlu dibuat satu regulasi demi penyaluran bantuan yang lebih maksimal.

VP Contract Logistics & e-Commerce Pos Logistik (Poslog) Indonesia Armen Aldrin mengatakan saat ini sedang dibahas konsep dari penyatuan regulasi itu. “Biar lebih simpel dan baik. Sama seperti data. Alangkah baiknya bisa diakses oleh siapa saja,” katanya kepada Bisnis.com, Kamis (15/3/2018).

Armen menjelaskan Badan Nasional Penanggulangan Bencana memiliki data daerah mana saja yang berpotensi terkena bencana. Jika semua pihak tahu, ini bisa dipersiapkan dan dibuat infrastruktur untuk mendukung peristiwa gawat darurat secara bersamaan.

Pos Indonesia yang merupakan induk dari Poslog sendiri memiliki lebih 4.000 titik layanan dan siap menyimpan material humanitarian logistics. Jika masing-pihak dari pemerintah dan swasta saling bekerja sama, ini menjadi suatu hal yang baik bila dioptimalkan

Untuk itu menurut Armen mengungkapkan perlu ada orang yang menjadi komando dalam penangan tersebut. “Kita ingin tanggap yang lebih lepat dan lebih terarah,” tambahnya.

Akan tetapi untuk gagasan pemimpin ini akan dikembalikan pada pemerintah siapa yang akan mengatur dan apakah akan ada badan tersediri dalam humanitarian logistics.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper