Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank HSBC Indonesia dan Putera Sampoerna Foundation Gelar Semiloka Keuangan di Banjarmasin

Bank HSBC Indonesia dan Putera Sampoerna Foundation menggelar seminar dan lokakarya keuangan dan perbankan dalam rangka meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan di Kalimantan Selatan.
Vice President of Corporate Sustainability PT Bank HSBC Indonesia Yudhi Sutrisna (tengah) sedang memberikan materi untuk mahasiswa Banjarmasin mengenai pentingnya kelola kondisi finansial saat memasuki dunia kerja di acara Guest Lecture dalam rangkaian Semiloka Memperkuat Sinergi Tripartit Pendidikan Tinggi untuk Pembangunan kolaborasi HSBC Indonesia, Putera Sampoerna Foundation dan Sampoerna University di Politeknik Negeri Banjarmasin./JIBI-Istimewa
Vice President of Corporate Sustainability PT Bank HSBC Indonesia Yudhi Sutrisna (tengah) sedang memberikan materi untuk mahasiswa Banjarmasin mengenai pentingnya kelola kondisi finansial saat memasuki dunia kerja di acara Guest Lecture dalam rangkaian Semiloka Memperkuat Sinergi Tripartit Pendidikan Tinggi untuk Pembangunan kolaborasi HSBC Indonesia, Putera Sampoerna Foundation dan Sampoerna University di Politeknik Negeri Banjarmasin./JIBI-Istimewa

Bisnis.com, BANJARMASIN—Bank HSBC Indonesia dan Putera Sampoerna Foundation menggelar seminar dan lokakarya keuangan dan perbankan dalam rangka meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan di Kalimantan Selatan.

Seminar dan lokakarya (semiloka) ini berlangsung selama tiga hari, yaitu pada 27 sampai 29 Maret 2018, bertempat di STIE Banjarmasin, Politeknik Negeri Tanah Laut, dan Politeknik Negeri Banjarmasin.

Dalam semiloka ini, HSBC Indonesia dan Putera Sampoerna Foundation juga berkolaborasi dengan Pemerintah Kodamadya Banjarmasin, Pemerintah Kabupaten Tanah Laut, OJK Regional 9 Kalimantan, STIE Banjarmasin, Politeknik Negeri Banjarmasin dan Politeknik Negeri Tanah Laut.

Ada tiga kegiatan utama, yaitu kuliah tamu (guest lecture) bagi mahasiswa, lokakarya penelitian bagi para dosen, ceramah dan praktik pengelolaan keuangan dan usaha. Selain menyasar civitas akademika, semiloka juga terbuka untuk pegawai institusi pemerintahan dan komunitas lokal binaan kampus.

“Selama ini, kita kerap melihat tantangan literasi dan inklusi keuangan dari kacamata Jakarta. Padahal, tiap daerah memiliki tantangan uniknya masing-masing. Lewat edukasi keuangan berbasis isu-isu kritis, kami berharap sivitas akademika lokal dapat menjadi katalisator yang menemukan solusi-solusi kedaerahan tepat sasaran,” kata Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia Nuni Sutyoko dalam rilis yang diterima Bisnis, Rabu (28/3/2018).

Semiloka ini merupakan bagian dari program edukasi keuangan HSBC Indonesia bersama Putra Sampoerna Foundation (PSF) dan Sampoerna University (SU) yang dijalankan sejak 2016. Wahyoe Soedarmono selaku Project Manager Program Kerjasama HSBC-PSF sekaligus ekonom dari Sampoerna University memaparkan semiloka ini diselenggarakan sebagai bagian dari implementasi tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

“Ada dua fokus utama yang ingin dicapai dari program edukasi ini, yaitu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan keuangan mahasiswa dalam membangun karier di masa depan, serta mempersiapkan dosen dan sivitas akademika agar mampu menghadapi transformasi digital di bidang riset dan publikasi serta meningkatkan kapasitas pengelolaan pengabdian di masyarakat. Kami harap edukasi keuangan ini dapat membantu target pemerintah terkait penguatan keuangan inklusif, dan pembangunan ekonomi lokal pada umumnya,” tuturnya.

Berdasarkan survei OJK pada 2016, indeks literasi dan inklusi keuangan Kalimantan Selatan masing-masing adalah 23,27% dan 59,27%. Angka ini lebih rendah daripada indeks nasional yang berada di angka 29.66% dan 67.82%.

Kepala OJK Regional 9 Kalimantan, Haryanto menjelaskan pentingnya kolaborasi dalam memperkuat literasi dan inklusi keuangan. “Rendahnya tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat Kalimantan Selatan bukan saja menjadi tantangan dan pekerjaan rumah bagi OJK, namun bagi stakeholder terkait lainnya. Untuk itu, diperlukan sinergi antara pemerintah dengan dunia pendidikan tinggi, dunia industri, dan masyarakat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper