Bisnis.com, TARAKAN – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) meresmikan Kantor penukaran uang (money changer) di Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kaltara, Jumat (4/5/2018).
Sebagai bentuk kerja sama, kantor money changer akan dikelola Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Kepala Grup Penyelenggaraan Pengelolaan Uang sekaligus Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Pusat Luctor Etemergo mengatakan, peresmian ini dalam rangka penyediaan uang rupiah yang berkualitas khususnya di daerah perbatasan yang merupakan bagian dari pelaksanaan Pilot Project BI Jangkau 2018.
Sebagai salah satu tanda dimulainya program tersebut adalah beroperasinya money changer di Pulau Sebatik (perbatasan Indonesia dan Malaysia) yang termasuk dalam kawasan 3T dan merupakan kawasan perdagangan maupun perlintasan antar kedua negara.
“Kondisi idealnya memang di setiap pos lintas batas tersedia tempat penukaran uang resmi,” ujar Luctor di Sebatik, Jumat (4/5/2018).
Rencananya, di semua pos lintas batas BI akan menempatkan penukaran uang untuk masyarakat dan wisatawan asing. Tentu terus melakukan kerja sama dengan perbankan. Ditargetkan, di wilayah perbatasan, seperti Nunukan atau perbatasannya lainnya di Kaltara.
“Sebenarnya kami berharap untuk lokasinya berada langsung di dekat pos lintas batas. Namun, memang kondisi pos lintas batas kita yang resmi. Namun dari Presiden Joko Widodo sendiri sudah menyebutkan untuk tahun 2018, Sebatik masuk dalam rencana yang akan mendapatkan pos lintas batas yang resmi. Sehingga ada kemungkinan nanti untuk lokasinya akan kami tarik dekat dengan pos lintas batas. Sehingga begitu menginjakkan kaki di Indonesia sudah melihat tempat penukaran,” tutur pria berdarah Manado itu.
Lector berharap, dengan adanya lokasi penukaran uang yang resmi di Sebatik, masyarakat perbatasan dapat memaksimalkan penggunaan rupiah. sebab, penukaran uang yang ada di pasar dan berjalan-jalan (individu) itu dinilai ilegal bahkan dapat dilaporkan ke pihak keamanan.
Selain itu juga, penukaran uang di di tempat ilegal biasanya dengan kurs yang tidak pasti. Sementara dengan adanya penukaran uang yang resmi maka nilainya sudah pasti. Dia menegaskan, beli di Jakarta dengan beli di perbatasan nilainya sama.
Tidak ada perbedaan harga tukar, sehingga masyarakat tidak dirugikan.
Untuk diketahui, peresmian lokasi money changer di Sebatik juga disertai kegiatan penukaran uang rupiah melalui kas keliling Bank Indonesia dan Deklarasi Gerakan Cinta Rupiah yang dibacakan oleh Darmansyah sebagai perwakilan dari pemuda Sebatik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
