Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS 24 MEI: Spot Comex Naik 4,90 Poin ke 1.299,70

Harga emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange pada perdagangan pagi ini, Kamis (24/5/2018) mulai merespons catatan rapat Fed pada Mei yang dinilai kurang agresif.
Emas Comex menguat pagi ini./.
Emas Comex menguat pagi ini./.
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA-  Harga emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange pada perdagangan pagi ini, Kamis (24/5/2018) mulai merespons risalah rapat Fed pada Mei yang dinilai kurang agresif.

Pada perdagangan hari ini, Kamis (24/5/2018), emas Comex kontrak Juni dibuka menguat US$3,7 atau 0,29% ke US$1.293,3, seperti dikutip Bloomberg.

Seperti diketahui, pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis pagi WIB, logam mulia di bursa komoditas Comex masih  tertekan kurs dolar AS yang lebih kuat.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni, turun US$2,40 atau 0,19% menjadi ditutup di US$1.289,60  per ounce.

Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, naik 0,45% menjadi 94,01 pada pukul 16.13 GMT.

Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dolar AS menguat maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi kurang menarik bagi para investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 151,27 poin atau 0,61% menjadi 24.683,14 poin pada pukul 16.24 GMT. Penurunan di pasar saham telah menahan kejatuhan emas lebih lanjut.

Namun demikian, emas berjangka reli selama perdagangan elektronik setelah Federal Reserve AS merilis risalah pertemuan kebijakan moneter terbarunya, yang dinilai sejumlah investor sebagai langkah kebijakan yang  kurang agresif, seperti dikutip Antara.

 

Pergerakan  Harga Emas Comex

 

24 Mei (buka)    US$1.293,3/ounce

23 Mei                US$1.289,6/ounce

22 Mei                 US$1.292,0/ounce

 

Sumber: Bloomberg

 

16:06 WIB
Pukul 15.51 WIB: Spot Comex Menguat 6,70 Poin ke 1.301,50

Pergerakan harga emas Comex kontrak Agustus 2018 menguat 6,70 poin atau 0,52% ke US$1.301,50 per troy ounce pada perdagangan sore ini, Kamis (24/5/2018).

15:37 WIB
Pukul 15.21 WIB: Spot Comex Menguat 6,90 Poin ke 1.301,70

Pergerakan harga emas Comex kontrak Agustus 2018 menguat 6,90 poin atau 0,53% ke US$1.301,70 per troy ounce pada perdagangan sore ini, Kamis (24/5/2018).

13:39 WIB
Pukul 13.24 WIB: Spot Comex Naik 4,90 Poin ke 1.299,70

Pergerakan harga emas Comex kontrak Agusturs 2018 naik 4,90 poin atau 0,38% ke US$1.299,70 per troy ounce pada perdagangan siang ini, Kamis (24/5/2018).

12:15 WIB
Emas Comex Diprediksi di Level 1.300 Hari Ini dan Jumat

 Harga emas di bursa Comex pada perdagangan siang ini, Kamis (24/5/2018) kembali menembus level 1.300.

Harga emas Comex untuk kontrak Agustus menguat 5,4 poin atau 0,42% ke level US$1.300,2 per troy ounce, pada pk. 11.49 WIB.

“Setelah melihat testimoni bank sentral AS, emas langsung menguat. Ini wajar,” kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim kepada Bisnis.com, Kamis (24/5/2018).

Namun ujarnya, saat ini pasar masih menantikan jadi tidaknya KTT AS-Korut yang dijadwalkan pada 12 Juni 2018 di Singapura.

“Kalau pertemuan AS dan Korut gagal, orang akan kembali ke safe haven. Emas akan mengalami penguatan cukup tajam,” kata Ibrahim.

“Hari ini sampai besok. (Emas Comex) bisa tembus ke 1.302,” kata Ibrahim.

Dia mengemukakan setelah dibukanya catatan rapat Fed yang digelar awal Mei, indeks dolar AS melemah yang akhirnya membuat harga emas naik.

“Hanya saja ujung-ujungnya (gerak emas akan) stabil,” kata Ibrahim.

11:53 WIB
Pukul 11.49 WIB: Luar Biasa, Spot Comex Tembus 1.300 Lagi

Harga emas Comex untuk kontrak Agustus menguat 5,4 poin atau 0,42% ke level US$1.300,2 per troy ounce.

11:21 WIB
Pk. 11.04 WIB: Emas Kejar Level 1.300. Mampukah Ditembus Hari Ini

Emas kontrak kontrak Juni menguat 5,2 poin atau 0,4% ke US$1.294,8

10:10 WIB
Pk. 09.45 WIB: Pelemahan Indeks Dolar AS Menebal, Emas Makin Kuat

Emas Comex kontrak Juni menguat US$4,8 atau 0,37% ke US$1.294,4 per ounce. Sementara itu idneks dolar AS pada pk. 09.46 WIB melemah 01,3% ke 93,877

09:25 WIB
Harga Jual & Buyaback Emas Antam Naik 2000

Harga jual emas batangan ritel di Jakarta dipatok  naik Rp2.000 per gram pada perdagangan Kamis (24/5/2018) berdasarkan acuan harga emas PT Aneka Tambang Tbk. 

Harga Emas (gram) Kamis (24 Mei 2018)

WIB

Acuan

Perubahan

Harga/gram

08.32

Jual Antam*

+2.000

Rp618.112-Rp657.000

08.18

Buyback Antam*

+2.000

Rp587.000

08.43

Comex Gold

+US$0,13

US$41,76

Sumber: Antam & Bloomberg

Ket: * harga Jakarta dan sekitarnya

Daftar harga emas BUMN tambang yang dirilis pada pukul 08.32 WIB menyebutkan harga jual emas batangan dipatok pada level Rp618.112-Rp657.000 per gram.

Level harga Rp618.112 untuk penjualan emas batangan berukuran 500 gram, sedangkan Rp657.000 untuk emas berukuran 1 gram.

Sementara itu, harga buyback (beli kembali) Antam dipatok juga mengalami kenaikan Rp2.000 per gram dibandingkan perdagangan Rabu, menjadi Rp587.000.

Pergerakan harga emas Antam sejalan dengan pasar global di bursa komoditas New York.  Harga emas Comex  pada pukul 08.43 WIB,  tercatat menguat 0,31% atau 4 poin ke US$1.298,8 per troy ounce atau US$41,76 per gram atau menguat 0,13 poin dibandingkan perdagangan Rabu yang menetap di US$41,63.

 

Harga emas Antam di Jakarta Kamis (24 Mei 2018)

Gram

Rp/gram

Gram

Rp/gram

1

657.000

10

623.500

2

637.500

25

620.520

2,5

633.600

50

619.520

3

631.333

100

619.020

4

628.500

250

618.516

5

628.600

500

618.112

Sumber: Antam

 

 

09:01 WIB
Pukul 8.49 WIB: Spot Comex Menguat 4 Poin

Harga emas Comex untuk kontrak Agustus menguat 4 poin atau 0,31% ke level US$1.298,8 per troy ounce.

08:13 WIB
Pukul 7.59 WIB: Spot Comex Menguat 5 Poin

Harga emas Comex untuk kontrak Agustus menguat 5 poin atau 0,39% ke level US$1.299,8 per troy ounce.

07:49 WIB
Catatan Fed Dibuka, Indeks Dolar AS Tinggalkan Level Tertinggi

 Indeks dolar Amerika Serikat pada perdagangan Kamis (24/5/2018) pagi mulai meninggalkan level tertinggi tahun ini yang ditembus kemarin.

Pada perdagangan hari ini, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan mata uang Paman Sam tersebut atas sejumlah mata uang utama lainnya. dibuka melemah 0,13% ke level 93,878.

Pada Pk. 07.10, indeks dolar AS jadi melemah 0,09% ke 93,915.

Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (24/5/2018), indeks dolar mengurangi kenaikannya setelah rilis catatan pertemuan bank sentral AS pada 1-2 Mei.

Sentimen risalah Federal Reserve tersebut mampu mengimbangi kekhawatiran pasar atas masa depan kesepakatan perdagangan AS dan China.

Presiden AS Donald Trump menilai dari hasil diskusi perdagangan dengan China yang digelar pekan lalu, tampaknya masih sulit untuk mendapatkan kesepakatan antara dua negara tersebut.

Pernyataan itu muncul sehari setelah Trump mengatakan dia tidak senang dengan pembicaraan perdagangan antara AS dan China, sehingga membalikkan reli setelah ada komentar optimis dari pejabat Gedung Putih tentang diskusi selama akhir pekan yang menyebabkan penguatan pasar pada Senin.

Namun, setelah Fed merilis risalah rapat yang menunjukkan suku bunga tidak akan dinaikkan pada waktu yang lebih cepat dari perkiraan, pasar pun meresponsnya.

"Pasar saham tampaknya telah bereaksi positif (dari hasil catatan Fed). Catatan pertemuan(Fed) menjadi sedikit lebih hawkish," kata Michael Arone, kepala strategi investasi State Street Global Advisors seperti dikutip Reuters, Kamis (24/5/2018).

Pergerakan Indeks Dolar AS

 

24 Mei (buka)    93,878

23 Mei              94,003

22 Mei             93,609

 

Sumber: Bloomberg

06:32 WIB
Berikut Isi Risalah Fed Rapat Mei

Mayoritas pembuat kebijakan The Fed berpikir bahwa kemungkinan penaikan suku bunga lebih lanjut diperlukan dalam waktu dekat jika prospek ekonomi Amerika Serikat (AS) tetap utuh.

Risalah rapat The Fed pada 1-2 Mei 2018 yang dirilis Rabu (23/5/2018) waktu setempat juga mencakup keinginan beberapa pembuat kebijakan untuk merevisi pernyataan kebijakan moneter The Fed dengan segera. Ini dilakukan untuk mencerminkan bahwa suku bunga akan mendekati atau di atas perkiraan jangka panjang.

Seperti diketahui, dalam pertemuan tersebut para pembuat kebijakan memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga acuan dalam kisaran target 1,5%-1,75%.

“Sebagian besar peserta menilai bahwa jika informasi yang masuk secara luas mengonfirmasi prospek ekonomi mereka saat ini, kemungkinan akan tepat untuk segera mengambil langkah lain dalam menghapus akomodasi kebijakan,” tulis The Fed dalam risalahnya, seperti dilansir Reuters.

The Fed telah menaikkan biaya pinjaman satu kali sepanjang tahun ini, yakni pada Maret. Pembuat kebijakan saat ini secara seimbang terbagi antara ekspektasi 2-3 kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini.

Sementara itu, investor telah mengantisipasi kenaikan suku bunga dalam pertemuan kebijakan The Fed berikutnya pada 12-13 Juni 2018.

“Risalah itu tentu saja menyiratkan fakta bahwa kita akan melihat kenaikan suku bunga lagi pada Juni,” kata Craig Bishop, fixed income strategist di RBC Wealth Management.

“Jika Anda mencari sinyal apakah ada perubahan terkait proyeksi total tiga kali kenaikan suku bunga untuk 2018, kita harus menunggu sampai pertemuan bulan depan,” lanjutnya.

The Fed telah didorong oleh kekuatan yang berkelanjutan dalam ekonomi, dengan paket pemotongan pajak oleh pemerintahan Trump serta pengeluaran pemerintah yang semakin mendorong pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Tingkat pengangguran AS mencapai 3,9%, level terendah dalam 17,5 tahun, sedangkan tingkat inflasi saat ini efektif pada target 2% yang ditetapkan The Fed.

Sejumlah pembuat kebijakan The Fed, termasuk Gubernur Jerome Powell, sangat ingin menekankan bahwa mereka akan menoleransi inflasi yang meningkat di atas target The Fed untuk sementara waktu tanpa kekhawatiran yang tidak perlu.

Hal ini tercermin dalam pernyataan kebijakan awal bulan ini, dengan referensi eksplisit yang dibuat untuk target 2% menjadi simetris.

Menurut risalah itu, para pembuat kebijakan sekali lagi memperdebatkan jalur inflasi. Beberapa mencatat bahwa data upah baru-baru ini memberikan sedikit bukti kondisi yang terlalu panas dalam pasar tenaga kerja.

Di sisi lain, beberapa melihat risiko bahwa kendala pasokan akan meningkatkan upah ke atas dan tekanan harga, atau bahwa ketidakseimbangan keuangan bisa muncul.

Tensi Perdagangan

Salah satu sumber keprihatinan The Fed adalah ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan proteksionis AS dan potensi dampak negatifnya terhadap perekonomian. Dalam beberapa pidato, para pembuat kebijakan telah berulang kali mengatakan bahwa mereka memantau situasi ini.

Dalam risalah itu, sejumlah pembuat kebijakan mengatakan kebijakan perdagangan AS mengangkat berbagai risiko untuk aktivitas ekonomi dan inflasi. Beberapa bahkan mengatakan segala ketidakpastian bisa merugikan pengeluaran bisnis.

Para pembuat kebijakan juga membahas kemungkinan perubahan terhadap pernyataan kebijakan di masa depan untuk mencerminkan bahwa tingkat suku bunga semakin dekat terhadap posisi netral, dengan perkiraan antara 2,3% dan 3,5%.

Selama bertahun-tahun, The Fed telah menggambarkan kebijakannya bersifat akomodatif. Beberapa pembuat kebijakan pada pertemuan terakhir mengatakan mungkin akan tepat untuk segera merevisi bahasa panduan dalam pernyataan tersebut.


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper