Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Naik Terdongkrak Efek Perang Dagang AS

Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik tipis pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena pasar saham AS melemah di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan mitra utamanya.
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara

Bisnis.com,  JAKARTA  - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik tipis pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena pasar saham AS melemah di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan mitra utamanya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus naik 1,6 dolar AS atau 0,13 persen, ditutup pada 1.280,10 dolar AS per ounce.

Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan mitra-mitra utamanya telah memicu penurunan di pasar ekuitas. Dow Jones Industrial Average turun 165,10 poin atau 0,66 persen, menjadi 24.925,38 poin pada pukul 16.37 GMT. S&P 500 dan Nasdaq mengikuti penurunan Dow.

Ketika ekuitas mencatat kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari aset-aset "safe haven" seperti emas sebagai tempat untuk berlindung.

Namun, dolar AS yang lebih kuat menahan kenaikan emas berjangka lebih lanjut. Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, berada jauh di atas 94 pada Senin (18/6).

Federal Reserve AS menaikkan suku bunga utama pada Rabu (13/6) lalu sebesar 25 basis poin dan mengindikasikan dua kenaikan lagi yang akan datang tahun ini daripada satu, memberikan dukungan tambahan terhadap dolar AS.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS naik atau tetap kuat, emas berjangka akan merasakan tekanan dan jatuh.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun empat sen AS atau 0,24 persen, menjadi menetap di 16,44 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Juli turun 3,9 dolar AS atau 0,44 persen, menjadi ditutup pada 883,90 dolar AS per ounce

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper