Titik Panas Bakal Muncul di Kalbar, Warga Diminta Tak Bakar Lahan

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mempawah memperkirakan dalam sepuluh hari ke depan wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) umumnya mulai muncul titik panas, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan pembakaran lahan.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mempawah memperkirakan dalam sepuluh hari ke depan wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) umumnya mulai muncul titik panas, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan pembakaran lahan.

"Dari akumulasi dalam sepeluh hari ke depannya, terpantau sekitar 28 titik panas," kata Kepala BMKG Mempawah Wanyantolis saat dihubungi di Mempawah, Selasa (17/7/2018) .

Ia menjelaskan, dalam sepeluh hari ke depan potensi hujan juga lebih rendah dari normalnya. Sementara, massa udara bergerak dari tenggara ke selatan yang mana bersifat kering dan lebih cepat dari biasanya.

"Masyarakat kami imbau untuk waspada terhadap dampak pengurangan curah hujan tersebut, berupa kemunculan titik panas dan peningkatan suhu udara," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolda Kalbar Irjen (Pol) Didi Haryono menyatakan, sebagian besar kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalbar karena ulah manusia.

"Hampir 99 persen Karhutla biasanya terjadi karena ulah manusia yang dengan sengaja membakar lahannya," ujarnya.

Menurut dia, masyarakat perlu mengetahui dampak dari Karhutla tersebut, agar ke depannya mereka tidak lagi melakukan pembakaran, baik lahan maupun lainnya.

Hingga saat ini, Polda Kalbar bersama instansi terkait lainnya, terus melakukan upaya pencegahan Karhutla, melalui upaya pembangunan kanal atau pun tempat yang dapat menampung air agar nantinya bisa digunakan untuk memadamkan Karhutla.

"Dari data atau pemetaan kami, ada sekitar 182 titik atau wilayah berpotensi terjadinya Karhutla yang tersebar di kabupaten/kota di Kalbar. Biasanya Karhutla paling banyak terjadi di Ketapang, dan Kubu Raya," ujarnya.

Polda Kalbar, menurut dia, akan memproses siapa saja yang terlibat dalam kasus pembakaran hutan dan lahan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah Kalbar, akan menyiapkan enam helikopter untuk melakukan patroli dan memadamkan api pada kebakaran hutan dan lahan di provinsi itu.

Penempatan enam helikopter itu tersebar di seluruh wilayah Kalbar, di antaranya satu helikopter disiagakan di Ketapang, dan Kayong utara, kemudian satu di Sintang, untuk menjaga wilayah Kapuas Hulu dan Melawi, kemudian satu di Singkawang dan Sambas.

Selanjutnya, tiga helikopter disiagakan di Bandara Supadio Pontianak, dimana tiga helikopter ini disiagakan untuk menjaga wilayah Kubu Raya, Mempawah, Landak, Bengkayang dan Sanggau. Dari tiga yang disiagakan ini satunya adalah helikopter patroli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper