Serapan Beras Lokal Bulog di Kalsel Baru 50%

Kepala Bulog Divre Kalimantan Selatan (Kalsel) Awaludin Iqbal mengungkapkan hingga September 2018, serapan beras dari petani lokal oleh Bulog baru mencapai 50% dari target 22.000 ton. 
Aktivitas pedagang beras lokal di Pasar Sentral Antasari Banjarmasin, Kamis (20/9/2018)./Bisnis-Arief Rahman
Aktivitas pedagang beras lokal di Pasar Sentral Antasari Banjarmasin, Kamis (20/9/2018)./Bisnis-Arief Rahman

Bisnis.com, BANJARMASIN -- Bulog Divre Kalimantan Selatan baru menyerap beras petani sebanyak 50% dari target.

Kepala Bulog Divre Kalimantan Selatan (Kalsel) Awaludin Iqbal mengungkapkan hingga September 2018, serapan beras dari petani lokal oleh Bulog baru mencapai 50% dari target 22.000 ton. 

Meski demikian, Bulog masih optimistis mampu menyerap beras petani lokal sesuai target dalam tiga bulan terakhir.
 
"Berkaca pada data beberapa tahun lalu, memang biasanya penyerapan beras petani lokal yang paling besar ada di tiga bulan sebelum tutup tahun. Karena itulah, kami masih optimistis penyerapan beras lokal masih bisa dikejar sesuai target," tuturnya, Jumat (21/9/2018).

Bulog menyerap beras petani lokal dengan harga Rp8.030 per kilogram (kg). Harga ini dipandang cukup baik dalam membantu menyejahterakan para petani lokal di daerah itu.
 
"Kami siap membeli berapapun beras lokal yang dijual petani kepada Bulog, selama harganya tidak lebih dari Rp8.030 per kg.  Kalau lebih dari itu, kami tentunya tidak bisa, mengingat masalah standar pembelian harga Bulog sudah diatur oleh pemerintah," terang Awaludin.

Dia menyatakan adanya beras impor yang disiapkan untuk kebutuhan nasional tidak akan berpengaruh terhadap penyerapan beras lokal dari petani oleh Bulog.
 
Sebelumnya, dari pantauan di salah satu pusat perdagangan beras lokal di Pasar Muara Kelayan, Banjarmasin, Kalsel, harga beras lokal mengalami penurunan mulai dari Rp5.000-Rp10.000 per 21 liter atau per blek dalam dua pekan terakhir.
 
Salah satu pedagang beras lokal di Pasar Muara Kelayan, H. Bani, harga turun karena pasar lumayan lesu dan mulai masuknya beras impor ke Kalsel.

"Akibat sudah mulai masuknya beras impor ke pasar Kalsel, petani tidak banyak lagi menjual berasnya ke pasaran. Ujungnya, harga pun mengalami penurunan," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arief Rahman
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper