Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakai Syarat, BUMN China Mau Biayai Jembatan Tol Penajam

BUMN China tertarik dan menyanggupi untuk membiayai proyek pembangunan Jembatan Tol PPU Balikpapan yang menghabiskan anggaran sekitar Rp6 triliun.
Kendaraan melintas diatas jembatan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, Denpasar, Bali, belum lama ini./JIBI - Endang Muchtar
Kendaraan melintas diatas jembatan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, Denpasar, Bali, belum lama ini./JIBI - Endang Muchtar
Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi  Kalimantan Timur menyebut investor China berminat dalam membiayai pembangunan jembatan tol Penajam melalui titik Nipahnipah hingga ke Melawai Balikpapan.
 
Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar mengatakan, salah satu investor yang berminat dalam membiayai proyek jembatan penghubung Penajam dengan kota Balikpapan yakni Badan Usaha Milik Negara (BUMN) China.
 
"BUMN China berminat untuk membiayai seluruh proyek pembangunan ini," ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
 
BUMN China tertarik dan menyanggupi untuk membiayai proyek pembangunan Jembatan Tol PPU Balikpapan yang menghabiskan anggaran sekitar Rp6 triliun.
 
Kendati demikian, pihak BUMN China yang berminat untuk membiayai proyek ini tidak serta merta diberikan secara gratis.
 
BUMN China meminta jaminan nilai proyek pembangunan jembatan tol PPU Balikpapan sebesar 10% hingga 20%.
 
"Mereka meminta jaminan dana pendamping untuk proyek ini sekitar 10% hingga 20% dari total nilai proyeknya. Dana tersebut sifatnya berupa pinjaman selama 30 tahun dengan bunga sekitar 7%. Ini masih dibahas untuk pembiayaannya bersama dengan konsorsium,"
 
Saat ini, konsorsium pembangunan proyek jembatan telah terbentuk yang terdiri dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kota Balikpapan, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dan PT Waskita Karya dengan nama PT  Tol Teluk Balikpapan.
 
Untuk konsorsium, masih dalam pembahasan share saham dimana diharapkan PT Waskita Karya bisa menjadi pemegang komando proyek pembangunan tol ini.
 
"Ada tiga pilihan, pertama saham mayoritas oleh PT WK sebesar 85% sedang sisanya yakni 15% dipegang oleh tiga pemerintah daerah, pilihan kedua PT WK 51% dan 49% tiga daerah, dan pilihan ketiga masing – masing anggota konsorsium 25% namun PT WK tetap komandonya,"
 
Yusran berharap pembangunan jembatan Penajam Balikpapan ini dapat selesai pada 2019 karena pembangunannya membutuhkan waktu 2,5 tahun hingga 3 tahun.
 
Saat ini, progress pembangunan Jembatan Tol PPU - Balikpapan masih dalam proses penuntasan feasibility study, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan izin tapak bangunan jembatan sisi PPU dan Balikapapan.
 
"Saat ini masih dalam kelengkapan administrasi yang hampir rampung, AMDAL, izin tapak bangunan dan penyelesaian konsorsium terakit sharenya,"
 
Rencananya, Jembatan Tol PPU -Balikpapan akan didesain kekuatan full kelas IIb yang mampu menahan beban kendaraan sejenis tronton dan kendaraan berat lainnya.
 
Jembatan ini berjarak 5,4 km dari Penajam hingga Balikpapan, ditambah jalan tol hingga Sepinggan sepanjang 12 kilometer.
 
Total anggaran sekitar Rp6 triliun dengan konsep pembangunan jembatan hingga jalan tol arah Sepinggan, sedang apabila dikoneksi jalan tol hingga ke Manggar sepanjang 12 kilometer
 
"Nantinya juga diharapkan terhubung dengan tol Balikpapan dan Samarinda,"
 
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menambahkan, keberadaan Jembatan tol PPU - Balikpapan sangat diperlukan. Pasalnya, ketika Bandara Samarinda Baru di Sungai Siring rampung tahun depan, arus penumpang ke Bandara Internasional Sepinggan akan menurun.
 
"Kalau akses jalan wilayah selatan baik, maka jumlah orang yang berangkat juga akan lebih banyak karena arus penumpangnya naik. Itu penting kalau ada jembatan,"
 
Dia berharap jembatan tol kelak terintegrasi dengan proyek coastal road yang mulai dikerjakan Mei tahun ini.
 
"Keberadaan jembatan ini penting dan kami siap apabila pemkot diberi kegiatan pembebasan lahan atau diambil alih Waskita Karya. Waskita ini sebagai investor dan juga sebagai pelaksana,"
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Yoseph Pencawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper