Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Balikpapan Ikut Kembangkan Agribisnis Bawang Merah

-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan berencana memberikan bantuan berupa pengembangan dan penangkaran bibit bawang merah untuk para petani di kota minyak dan Penajam.
Petani bawang merah/Bisnis
Petani bawang merah/Bisnis

Bisnis.com, BALIKPAPAN--Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan berencana memberikan bantuan berupa pengembangan dan penangkaran bibit bawang merah untuk para petani di kota minyak dan Penajam.

Dua tahun sebelumnya, bank sentral mengembangkan klaster bawang merah di Kabupaten Paser, yang terbukti berhasil membantu para petani untuk menghasilkan bibit sendiri.

“Tahun ini rencananya giliran Balikpapan dan PPU mau kembangkan seperti di Paser. Kalau lihat pengalaman di Paser satu petani bawang itu diusulkan di Lamaru," jelas Kepala Pertanian, Keluatan dan Perikanan Balikpapan Yosmianto, Rabu (26/4/2017).

Namun, belum diketahui berapa jumlah petani dan luasan lahan yang akan menerima bantuan. Sebab bank sentral masih mencari petani yang mampu dan terbiasa menanam bawang merah.

Pemkot sendiri mengusulkan agar penanaman dilakukan di Lamaru, Balikpalan Timur. Berdasarkan data dari bank sentral, satu kelompok tank berpotensi menanam hingga 100 hektare.

"Dibina selama tiga tahun jadi penangkar bawang merah. Petani diarahkan untuk menghasilkan bibit sendiri, sebab yang paling mahal itukan bibitnya," sambung Yos.

Dia mengatakan selama ini para petani bawang di Balikpapan memperoleh bibit dark Brebes dan Enrekang, dengan harga Rp55.000 per Kg, sedangkan kebutuhan bibit mencapai 1 ton per hektarenya.

Apabila berhasil membina petani untuk menghasilkan bibit sendiri, maka petani dapat menanam secara mandiri tanpa menunggu bantuan bibit. Saat ini, baru kelompok tani di Paser yang berhasil merealisasikan hal tersebut.

“Di Balikpapan, petani yang secara mandiri menanam bawang hanya tiga orang petani dengan luasanya 1,5 hektare. Rata-rata mereka tana, setengah hektar, sekali tanam kan 60 hari dan setahun dua kali panen," bebernya.

Lebih lanjut, dia mengatakan sebenarnya Kota Balikpapan termasuk dalam daftar kota yang menerima bantuan bibit dari pemerintah pusat. Hanya saja, petani tidak bisa merealisasikan penanaman.

"Pagu di RKA itu harga bibitnya Rp40.000, sedangkan di pasaran harganya Rp55.000, jadi karena realisasi tidak ada. Akhirnya pagu bantuan itu dialokasikan untuk NTB," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper